BERITABANJARMASIN.COM - Meningkatkan kualitas SDM, Dinas P3A Kalsel gelar pelatihan mengenai penyediaan layanan bersama UPTD Kabupaten se-Kalsel, Rabu (21/8/2019) di Hotel Aria Barito Banjarmasin.
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kualitas SDM. Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Kalsel, Husnul Khatimah mengatakan kekerasan terhadap perempuan dan anak dapat terjadi di mana saja baik di rumah, di sekolah, bahkan pada komunitas masyarakat.
"Perempuan dan anak merupakan kelompok yang mudah mengalami kekerasan secara fisik, psikis, penelantaran, dan seksual, sehingga menempatkan mereka pada posisi paling rentan," terangnya.
Dalam hal ini, berbagai upaya pemerintah lebih memfokuskan pada penanganan keluarga dan anak yang rentan dan berisiko bahkan sudah menjadi korban kekerasan. Diantaranya program yang diberikan untuk memperkuat tatanan sosial, seperti norma sosial, sikap, perilaku, serta keterampilan orang tua dan masyarakat mengenai dampak buruk kekerasan terhadap anak.
Lanjutnya, pada 2002 Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan anak mendorong terbentuknya P2TP2A di seluruh Indonesia.
Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), bertugas untuk memberikan pelayanan informasi, pendampingan, bantuan hukum, pelayanan konseling, pelayanan medis, dan rumah aman. "Tantangan yang dihadapi pemerintah dalam hal ini yaitu tingginya kekerasan pada anak dan perempuan," ujarnya.
Menurut data survei tahun 2013, menunjukan bahwa kelompok usia 18 sampai 24 tahun. Satu dari dua laki-laki dan satu dari enam perempuan mengalami kekerasan seksual, emosional, fisik, sebelum berumur 18 tahun. "Saya harap bapak dan ibu dapat menjadi jejaring dalam perlindungan perempuan dan anak di wilayah masing-masing," pungkasnya. (fitri/puji)
Posting Komentar