BERITABANJARMASIN.COM - Sebanyak 202 peserta dari 21 perguruan silat se-Kalsel mengikuti Festival Pencak Silat Budaya 2019. Seperti salah satunya dari perguruan "Walet Putih", yang membawa 31 peserta terbagi menjadi tiga keompok yaitu, kelompok A, B, dan C, dalam satu kelompok terdiri dari dua laki-laki dan satu perempuan.
Saat ditemui di sela-sela acara kepada salah satu pelatih dari perguruan "Walet Putih", H Muhammad Yani mengatakan peserta yang dibawanya untuk mengikuti lomba memang sudah melalui tahap seleksi dan memang orang-orang terpilih.
"Sudah melalui tahap pemilihan dan latihan selama satu bulan penuh bahkan sampai malam juga," ucapnya kepada BeritaBanjarmasin.com.
Perguruan walet putih berdiri sejak 2003 dan sudah 16 tahun berdiri. Melahirkan sebanyak 100 lebih orang pesilat dari perguruan walet putih itu sendiri.
Untuk penilaian dari festival pencak silat yaitu dari gerak indah yang dibawakan, keunikan pakaian, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Sebagai seorang pesilat sekaligus pelatih Muhammad Yani berharap dengan adanya Festival Pencak Silat Budaya. Kepada kpala desa, camat, sekaligus pemerintah bisa merespon pencak silat budaya atau kuntaw yang berada di desa Indah Sari Kabupaten Batola. Agar bisa mendukung sepenuhnya.
Sementara itu salah satu peserta wanita dari perguruan "Walet Putih" yang mengikuti Festifal Pencak Silat yaitu Rina. Mengaku sejak kelas tiga SMP mengikuti dan mempelajari pencak silat atau kuntaw, Rabu (4/9/2019) di Taman Nol Kilometer, Banjarmasin.
Rina tertarik dengan pencak silat untuk melindungi diri dari orang-orang yang ingin berbuat jahat, selain itu juga melihat jarangnya wanita yang mengikuti beladiri kuntaw membuatnya tertarik untuk mencoba.
"Orangtua mendukung aja selagi positif dan demi kebaikan juga, selama mengikuti pencak silat banyak pengalaman, biasa diundang acara nikahan dan bisa dapat penghasilan juga, dan kalo ikut festival ini baru pertama kali," bebernya. (Fitri/Puji)
Posting Komentar