 |
| Foto: suarindonesia |
BERITABANJARMASIN.COM - Pengamat politik Kalsel dari FISIP ULM, DR Taufik Arbain, menilai adanya anggapan Wali Kota Banjarmasin tidak bisa menjabat dua periode hanya sebatas mitos yang berkembang, khususnya masyarakat menengah ke bawah.
Berkaca pada Pilkada Kota Banjarmasin sebelumnya, memang belum pernah ada yang menjabat dua periode untuk wali kota, sehingga hal ini juga membayangi calon pertahana yang kembali memperebutkan kursi nomor satu kepala daerah di Banjarmasin periode 2020-2025.
Dimana kata ia, hingga kini mitos ini masih kuat dipercaya. Meskipun begitu tentunya mitos ini tidak dapat dijadikan patokan terlebih bagi calon kepala daerah yang akan berkompetisi pada Pilkada 2020 mendatang. "Apalagi jika calon yang ada memang memiliki kompetensi untuk kembali menjabat sebagai kepala daerah," ujarnya, Senin (23/9/2019).
Tentunya bagi yang memegang hal ini akan mengikuti arus dan beranggapan pada calon baru memiliki peluang besar untuk lolos pada Pilkada. Namun ia menekankan, bahwa kompetensi sang calon lah yang sebenarnya yang diperlukan. (maya/sip)
Dimana kata ia, hingga kini mitos ini masih kuat dipercaya. Meskipun begitu tentunya mitos ini tidak dapat dijadikan patokan terlebih bagi calon kepala daerah yang akan berkompetisi pada Pilkada 2020 mendatang. "Apalagi jika calon yang ada memang memiliki kompetensi untuk kembali menjabat sebagai kepala daerah," ujarnya, Senin (23/9/2019).
Tentunya bagi yang memegang hal ini akan mengikuti arus dan beranggapan pada calon baru memiliki peluang besar untuk lolos pada Pilkada. Namun ia menekankan, bahwa kompetensi sang calon lah yang sebenarnya yang diperlukan. (maya/sip)
Posting Komentar