BERITABANJARMASIN.COM - Komisi II DPRD Kota Banjarmasin menggelar rapat dengar pendapat dengan PT Pertamina dan Bagian Perekonomian Setdakot Banjarmasin, Jumat (18/10/2019).
Ketua Komisi II DPRD Banjarmasin, Faisal Hariyadi menuturkan kuota tabung Elpiji yang disediakan oleh PT Pertamina masih kurang hingga 800 tabung. "Padahal kebutuhan masyarakat kita mencapai 4,4 juta tabung, Sedangkan yang tersedia sekarang hanya 3,5 juta tabung," ujarnya.
Upaya pun dilakukan untuk mengatasi kelangkaan dan kenaikan harga seperti pengawasan distribusi hingga operasi pasar. Dirinya menuturkan dalam waktu dekat pihak Pemko berkoordinasi dengan PT Pertamina akan menggelar operasi pasar di 52 kelurahan. Serta di 15 titik kelurahan yang menjadi sasaran reses anggota dewan beberapa waktu lalu.
Anggota Komisi II DPRD Banjarmasin, Bambang Yanto Permono mengatakan masalah ini menjadi keluhan yang terus disampaikan masyarakat pada saat reses dewan.
Dalam rapat yang digelar, pihak Pemkot Banjarmasin berjanji akan berkoordinasi dengan pihak Pemprov Kalsel untuk mengajukan penambahan kuota elpiji bagi masyarakat miskin. Nantinya juga akan menerbitkan Perwali yang isinya melarang pengecer menjual tabung Elpiji 3 KG, selain pangkalan resmi.
Sementara itu, Kepala Bagian Perekonomian Setdako Banjarmasin, Rusdi Aziz mengharapkan keluhan masyarakat dapat segera tertangani yang Selambat-lambatnya pada 2020 sudah tidak terjadi lagi masalah ini. "Kami juga segera menerbitkan kartu yang bisa digunakan masyarakat yang menerima untuk membeli gas melon tersebut, agar sesuai kebutuhan dan tepat sasaran," ucapnya. (maya/sip)
Posting Komentar