SUHU politik di Kota Banjarmasin mulai memanas. Mendekati Pilwakot di 2020 nanti, beberapa nama mulai muncul ke permukaan. Lalu seperti apa persiapan beberapa "pendekar politik" yang digadang-gadang bakal bersaing menjadi orang nomor satu di Kota Seribu Sungai ini?
Geliat Petahana
Kita mulai dari sang petahana, Ibnu Sina. Pada pekan kedua Oktober 2019 ia mengambil formulir pendaftaran sebagai bakal calon Wali Kota Banjarmasin di Kantor DPD Golkar Banjarmasin.
Ia datang sendiri dengan mobil pribadi, tanpa didampingi para ajudan dan tanpa menggunakan fasilitas sebagai wali kota. Salah satu kader terbaik PKS yang sempat menyabet penghargaan wali kota terbaik se-Indonesia ini menyampaikan dirinya datang untuk meminta dukungan Partai Golkar dan seluruh masyarakat Banjarmasin. Ia berniat melanjutkan program pembangunan Kota Banjarmasin yang dianggapnya masih belum selesai.
Kedatangan Ibnu untuk mengambil formulir pendaftaran itu disambut baik Ketua Umum DPD Golkar Banjarmasin Ananda. Apalagi Ibnu Sina dan Golkar memang punya hubungan baik, saat Pilwakot lalu. "Sebuah kehormatan, petahana mau datang ke kami," ujar Ananda, sambil tersenyum.
Geliat Petahana
Kita mulai dari sang petahana, Ibnu Sina. Pada pekan kedua Oktober 2019 ia mengambil formulir pendaftaran sebagai bakal calon Wali Kota Banjarmasin di Kantor DPD Golkar Banjarmasin.
Ia datang sendiri dengan mobil pribadi, tanpa didampingi para ajudan dan tanpa menggunakan fasilitas sebagai wali kota. Salah satu kader terbaik PKS yang sempat menyabet penghargaan wali kota terbaik se-Indonesia ini menyampaikan dirinya datang untuk meminta dukungan Partai Golkar dan seluruh masyarakat Banjarmasin. Ia berniat melanjutkan program pembangunan Kota Banjarmasin yang dianggapnya masih belum selesai.
"Saya mengambil formulir sekaligus mendaftar. Semoga diterima oleh kawan-kawan dari Golkar dan didukung semua pihak," ujar Ibnu Sina.
Kedatangan Ibnu untuk mengambil formulir pendaftaran itu disambut baik Ketua Umum DPD Golkar Banjarmasin Ananda. Apalagi Ibnu Sina dan Golkar memang punya hubungan baik, saat Pilwakot lalu. "Sebuah kehormatan, petahana mau datang ke kami," ujar Ananda, sambil tersenyum.
Ibnu Sina Tetap Diusung PKS
Di sisi lain, Ketua DPD Partai PKS Banjarmasin, Hendra mengatakan pihaknya tetap akan mengusung petahana, yaitu Ibnu Sina. Selain nama lainnya yaitu Awan Subarkah dan dirinya sendiri.
"Kami di PKS Banjarmasin sudah mulai menjaring kader internal yang siap maju di Pilwakot Banjarmasin 2020, ada tiga nama yang dimunculkan, Ibnu Sina, Awan Subarkah dan saya sendiri," ujarnya.
Menurut Hendra, Ibnu Sina adalah kader PKS terbaik yang dimiliki dan siap kembali bertarung dalam Pilwakot Banjarmasin. PKS, tegasnya, berkomitmen tidak meminta mahar untuk bakal calon yang mendaftar.
Pihaknya hanya menjalankan mekanisme dan prosedural dari Tim Pemenangan Pilkada. "Kami berharap Pak Ibnu Sina siap mengikuti proses di PKS untuk Pilkada 2020 ini," ucapnya.
"Kami di PKS Banjarmasin sudah mulai menjaring kader internal yang siap maju di Pilwakot Banjarmasin 2020, ada tiga nama yang dimunculkan, Ibnu Sina, Awan Subarkah dan saya sendiri," ujarnya.
Menurut Hendra, Ibnu Sina adalah kader PKS terbaik yang dimiliki dan siap kembali bertarung dalam Pilwakot Banjarmasin. PKS, tegasnya, berkomitmen tidak meminta mahar untuk bakal calon yang mendaftar.
Pihaknya hanya menjalankan mekanisme dan prosedural dari Tim Pemenangan Pilkada. "Kami berharap Pak Ibnu Sina siap mengikuti proses di PKS untuk Pilkada 2020 ini," ucapnya.
Pecah Kongsi
Ketua DPD Partai Golkar Kalsel, Ananda belakangan ini sering memunculkan dirinya sebagai kontestan Pilwakot Banjarmasin 2020. Bukan hanya di media mainstream, namun juga di media sosial. Terlebih, ia tampaknya juga mengincar suara anak muda, terutama di kalangan milenial.
Tak jarang dalam akun Instagram miliknya, Ananda menampilkan dirinya sebagai salah satu calon yang akan bertarung di Pilwakot Banjarmasin 2020. Pengalamannya sebagai Ketua DPRD Banjarmasin periode lalu, menjadi bekal dalam visi misinya.
Di bawah kepemimpinannya, Golkar Banjarmasin mampu menyabet 6 kursi di DPRD dan berhak untuk kursi pimpinan dewan.
Saat ditanya lebih lanjut, hal apa saja yang dibawa dirinya untuk perubahan Banjarmasin ke depan, ia masih belum mau bicara banyak. Menurutnya terlalu dini berbicara visi dan misi. "Terlalu dini untuk membicarakan ini, yang penting punya niat baik dulu untuk memimpin Banjarmasin," ujarnya kepada BeritaBanjarmasin.com.
Nama lain yang juga hangat diperbincangkan adalah Karmila, putri Ketum PAN Kalsel sekaligus mantan Wali Kota Banjarmasin, Muhidin. Karmila yang saat ini duduk sebagai Wakil Ketua DPRD Kalsel juga diprediksi punya peluang yang tidak bisa diremehkan jika ia maju dalam Pilwakot Banjarmasin 2020.
Modal Politik dan Massa Tradisional
Pengamat politik Kalsel, dari FISIP Uniska, Prof Muhammad Uhaib menilai dari beberapa bakal calon wali kota Banjarmasin, semuanya memiliki keunggulan masing-masing dan memiliki peluang.
Sehingga masyarakat bisa menilai, jangan sampai calon pemimpin atau calon pejabat publik itu tiba-tiba muncul secara instant. Bahkan tidak memiliki track record politik dan tidak mempunyai kemampuan manajerial. "Oleh karena itu ini menjadi penting," ucapnya saat ditemui Beritabanjarmasin.com, (24/10/2019).
Menurutnya jika dilihat dari kontes materi, Karmila dirasanya memiliki peluang besar. Selanjutnya, petahana, Ibnu Sina yang merupakan Wali Kota Banjarmasin saat ini dikatakannya memiliki modal sosial dan politik yang bagus. Sehingga modal sosial politik bisa dieksplor lebih baik lagi.
Ia juga mengomentari munculnya nama Habib Banua. Menurutnya secara kultural orang Kalsel pada umumnya senang dengan habib. Terbukti dari empat anggota DPD hanya satu orang yang bukan habib. "Tentunya ini merupakan modal sosial yang baik, dan punya basis masa yang tradisional," bebernya.
Sementara itu Uhaib menilai untuk Hermansyah, perlu meningkatkan political marketing, jika ingin bersaing dalam Pilwakot Banjarmasin 2020.
Pilwakot lalu, Hermansyah memang menjadi pasangan dari Ibnu Sina. Namun pada Pilwakot Banjarmasin 2020, politisi PDIP ini memutuskan untuk pecah kongsi. Ia pun berniat turut bertarung dalam Pilwakot, dan menunggu persetujuan dari partai.
Hermansyah juga mengatakan akan melakukan "manuver" politik pasca pelantikan Presiden RI. Apalagi saat ini suhu politik di Banjarmasin mulai menghangat dengan ramainya nama-nama yang digadang bakal maju pada Pilwakot Banjarmasin 2020.
Ketika ditanya, Hermansyah mengakui bahwa belakangan ia belum menentukan sikap, untuk masuk dalam bursa calon wali kota atau wakil wali kota. Namun ia memberi isyarat bakal melakukan pergerakan dan komunikasi ke sejumlah partai setelah pelantikan Presiden RI.
"(Saya) sudah menyatakan maju. Baik menjadi wali kota atau wakil walikota," tegas Hermansyah.
Herman menerangkan, untuk PDIP sendiri hanya memiliki lima kursi di DPRD Kota Banjarmasin. Sehingga memerlukan koalisi dengan sejumlah partai politik lain agar bisa bertarung di Pilwakot. Ia pun mengakui, saat ini telah mulai penjajakan kepada partai lain, sembari melihat respon masyarakat. "Perlu sembilan kursi untuk maju pilwakot," kata dia.
Wanita pun Ingin "Bersaing"
Tak jarang dalam akun Instagram miliknya, Ananda menampilkan dirinya sebagai salah satu calon yang akan bertarung di Pilwakot Banjarmasin 2020. Pengalamannya sebagai Ketua DPRD Banjarmasin periode lalu, menjadi bekal dalam visi misinya.
Di bawah kepemimpinannya, Golkar Banjarmasin mampu menyabet 6 kursi di DPRD dan berhak untuk kursi pimpinan dewan.
Untuk memenuhi persyaratan yang ditentukan, 20 persen dari 45 kursi DPRD Banjarmasin, Golkar harus berkoalisi dengan parpol lain jika ingin maju dalam Pilwakot Banjarmasin.
Saat ditanya lebih lanjut, hal apa saja yang dibawa dirinya untuk perubahan Banjarmasin ke depan, ia masih belum mau bicara banyak. Menurutnya terlalu dini berbicara visi dan misi. "Terlalu dini untuk membicarakan ini, yang penting punya niat baik dulu untuk memimpin Banjarmasin," ujarnya kepada BeritaBanjarmasin.com.
Nama lain yang juga hangat diperbincangkan adalah Karmila, putri Ketum PAN Kalsel sekaligus mantan Wali Kota Banjarmasin, Muhidin. Karmila yang saat ini duduk sebagai Wakil Ketua DPRD Kalsel juga diprediksi punya peluang yang tidak bisa diremehkan jika ia maju dalam Pilwakot Banjarmasin 2020.
Modal Politik dan Massa Tradisional
Pengamat politik Kalsel, dari FISIP Uniska, Prof Muhammad Uhaib menilai dari beberapa bakal calon wali kota Banjarmasin, semuanya memiliki keunggulan masing-masing dan memiliki peluang.
Ada beberapa variabel yang mendukung, seperti modal politik, modal sosial, dan modal finansial. Menurutnya, jejak rekam politik yang sudah dijalani sekarang sangat penting.
Sehingga masyarakat bisa menilai, jangan sampai calon pemimpin atau calon pejabat publik itu tiba-tiba muncul secara instant. Bahkan tidak memiliki track record politik dan tidak mempunyai kemampuan manajerial. "Oleh karena itu ini menjadi penting," ucapnya saat ditemui Beritabanjarmasin.com, (24/10/2019).
Menurutnya jika dilihat dari kontes materi, Karmila dirasanya memiliki peluang besar. Selanjutnya, petahana, Ibnu Sina yang merupakan Wali Kota Banjarmasin saat ini dikatakannya memiliki modal sosial dan politik yang bagus. Sehingga modal sosial politik bisa dieksplor lebih baik lagi.
Ia juga mengomentari munculnya nama Habib Banua. Menurutnya secara kultural orang Kalsel pada umumnya senang dengan habib. Terbukti dari empat anggota DPD hanya satu orang yang bukan habib. "Tentunya ini merupakan modal sosial yang baik, dan punya basis masa yang tradisional," bebernya.
Sementara itu Uhaib menilai untuk Hermansyah, perlu meningkatkan political marketing, jika ingin bersaing dalam Pilwakot Banjarmasin 2020.
Posting Komentar