BERITABANJARMASIN.COM - DPRD Kota Banjarmasin menggelar Rapat Paripurna Tingkat I perihal penyampaian Raperda APBD 2020, Jumat (25/10/2019).
Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina menuturkan APBD 2020 Kota Banjarmasin mengalami penurunan. Hal ini karena sejalan dengan dana perimbangan yang mengalami penurunan. "Ini akan disesuaikan di anggaran perubahan nantinya, semoga secara keseluruhan APBD 2020 akan terjadi peningkatan," ujar Ibnu.
Meskipun begitu, capaian Kota Banjarmasin terbilang mempuni dari segi aspek belanja, menembus angka sikologis dengan nilai Rp2 triliun. Hal ini menandakan Kota Banjarmasin masuk dalam kategori kinerja tinggi. "Kami berharap kinerja dan target-target lebih bisa dioptimalkan," ucapnya.
Tahun ini untuk memaksimalkan PAD dari pajak online, Pemkot Banjarmasin juga telah menjalin relasi dengan beberapa bank. Tren yang sudah diterapkan ini dikatakan Ibnu berdampak positif dengan lebih tingginya perolehan uang yang diterima para pengusaha.
"Kita akan lihat real time untuk melihat perkembangan PAD, dari sana kita dapat mengevaluasi untuk APBD Perubahan 2020," ujarnya kepada BeritaBanjarmasin.com.
Pada RAPBD 2020 tejadi kekurangan sekitar Rp200 miliar yang menjadi PR pemerintah untuk ditangani secepatnya. Sementara itu untuk PAD mengalami kenaikan sebesar Rp42 miliar. Dalam persentase di APBD Belanja langsung 51 persen Belanja tidak langsung 49 persen.
Kemendagri pun dalam hal ini kata Ibnu telah melakukan evaluasi penyerapan anggaran. Untuk realisasi fisik sudah mencapai 90 persen, sebaliknya realisasi keuangan masih belum. "Ini tinggal pembayaran karena realiasasi fisik pembangunannya sudah mencapai hampir 90 persen, kami imbau kepada pihak terkait segera melaksanakan pembayaran," terangnya.
Dirinya pun meyakinkan pada dua bulan akhir 2019, di semester terakhir ini pembayaran untuk realisasi fisik 90 persen bisa terserap dengan sebaik-baiknya. (maya/sip)
Posting Komentar