BERITABANJARMASIN.COM - Pembentukan Alat Kelengkapan Dewan (AKD) DPRD Kota Banjarmasin kembali dilanjutkan hari ini (2/10/2019) setelah sempat tertunda karena polemik di internal Fraksi Golkar. Akhirnya Fraksi Golkar membacakan penempatan anggotanya di AKD.
Ketua Fraksi Partai Golkar Sukhrowardi
menepis anggapan Fraksi Golkar tidak akur, menurutnya itu tidak benar. "Ini merupakan dinamika politik, masalah komunikasi saja," ujarnya.
Menanggapi hal ini, Ananda yang merupakan Wakil Ketua DPRD Banjarmasin sekaligus Ketum Golkar Banjarmasin mengungkapkan akan meluruskan polemik yang berkembang.
Menurutnya, apa yang dijalankan sudah sesuai mekanisme partai dan telah berkoordinasi sampai ke tingkat DPD Partai Golkar Kalsel. Ditegaskannya, partailah yang menjadi ujung tombak dalam penyusunan AKD di DPRD Kota Banjarmasin tanpa ada wewenang fraksi.
Setelah Fraksi Golkar membacakan susunan anggotanya di AKD, Ketua DPRD Kota Banjarmasin, Harry Wijaya kemudian membacakan susunan yang telah disampaikan fraksi-fraksi. Selanjutnya akan dilakukan pembahasan di masing-masing AKD dan komisi yang terbentuk untuk menentukan posisi ketua. "Kecuali Badan Anggaran dan Badan Musyarawah ini adalah wewenang pimpinan," jelasnya.
Permasalahan ini mencuat, karena di Fraksi Golkar mengalami interupsi berkali-kali dari ketuanya, yaitu Sukhrowardi, salah satunya dalam penandatanganan AKD yang dianggapnya tidak melibatkan dirinya. (maya/sip)
Posting Komentar