BERITABANJARMASIN.COM- Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) bersama Universitas Lambung Mangkurat (ULM) memberikan penilaian terhadap siaran TV Nasional secara komprehensif, guna mengangkat sesuatu yang substantif dari isi siaran tersebut.
Focus Group Discussion (FGD) panel ahli riset indeks kualitas program siaran televisi ini digelar di Hotel Mercure Banjarmasin beberapa waktu lalu.
Komisioner KPI, Yuliandre Darwis mengungkapkan kegiatan ini untuk mendiskusikan suatu pandangan terhadap televisi saat ini. "Apakah kontennya lebih baik atau malah merosot," cetusnya kepada BeritaBanjarmasin.com
Kegiatan ini diikuti sejumlah tokoh, mulai dari pakar komunikasi, psikologi, sosiologi dan lainnya untuk membicarakan pandangan tentang konten-konten televisi saat ini.
Dalam kesempatan yang sama, Bahrudin Ali Ahmad mengatakan kegiatan FGD juga untuk mengevaluasi penayangan. “Ada isi siaran yang kita kritik habis-habisan tetapi masih melakukan kesalahan yang sama. Tetapi kita tidak bosan untuk mengingatkan,” tuturnya selaku Panel Ahli dalam kegiatan tersebut.
Diantaranya siaran yang sering melakukan pelanggaran adalah talkshow, terdapar beberapa tayangan yang sering melontarkan kekerasan verbal. "Sesuatu yang kasar dan jorok, atau perilaku non verbal itu sebetulnya tidak cocok dengan budaya kita yang agamis dan santun. Sering kita kritik tetapi selalu tetap muncul,” jelasnya.
Dosen Ilmu Komunikasi FISIP ULM tersebut juga menyayangkan acara tersebut malah memiliki rating yang tinggi, sehingga menjadi pertanyaan terkait bagaimana sistematis parameter penilaian.
“Mereka tidak terbuka untuk memperlihatkan kepada kita bagaimana cara menilai. Nampaknya memang ada koneksitas kepentingan dengan pengiklan,” ujarnya.
Sementara itu Bahrudin mengatakan di Kalsel sendiri sejauh ini belum dilakukan evaluasi terhadap tayangan tv lokal, dan ia berharap KPID Kalsel bisa mengusulkan kepada KPI pusat untuk penilaian terhadap TV lokal. (fitri/Puji)
Posting Komentar