BERITABANJARMASIN.COM - Mengantisipasi datangnya kiriman enceng gondok yang sering terjadi setiap tahunnya, Pemkot Banjarmasin maksimalkan Kapal Sapu-sapu.
Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina menyampaikan, meski telah melakukan pembersihan sungai setiap harinya dengan Kapal Sapu-sapu dan perangkap sampah di Banua Anyar. Namun kiriman enceng gondok dengan jumlah sangat banyak membuat pemkot perlu bekerja lebih keras lagi.
Karena kiriman enceng gondok yang larut di Sungai Martapura, susah dikendalikan, terlebih jika musim hujan telah datang. "Kiriman enceng gondok di sungai kita ini cukup banyak, sehingga perlu ekstra tenaga dan pikiran untuk membersihkannya," terang dia, Selasa (19/11/2019).
Sementara itu, Kepala Bidang Kebersihan DLH Kota Banjarmasin, Marzuki menjelaskan, eceng gondok dikhawatirkan mempengaruhi penilaian Adipura. Sebab, penilaian tahap dua Adipura 2019 bakal dilakukan pada 19 - 30 November nanti
Marzuki juga meyakini tim penilai dari KLHK bisa memaklumi kondisi yang saat ini terjadi. Sebab ujarnya, datangnya sampah organik tersebut tidak bisa dihindari saat musim penghujan, apalagi sampah organik tersebut kiriman dari daerah hulu.
Adapun Kepala Bidang Sungai, Dinas PUPR Banjarmasin, Hizbul Wathony menerangkan, saat ini hanya tersisa satu kapal penangkap sampah yang beroperasi. Kapal yang dikontrak dari BWS Kalimantan II sudah tidak beroperasi lagi sejak awal bulan November tadi.
Untuk itu, tambahnya pihaknya hanya bisa memaksimalkan perangkap eceng gondok yang ada di daerah Banua Anyar dengan mengontrol tampungan perangkap agar bisa bekerja secara optimal.
"Perangkap eceng gondok sudah kami maksimalkan dan selalu dikontrol tampungan penangkapnya agar bisa optimal jika ada kiriman eceng gondok yang datang," tutupnya. (arum/sip)
Posting Komentar