BERITABANJARMASIN.COM - Keterbatasan izin yang diberikan pihak sekolah untuk anak didiknya mengikuti kompetisi di bidang olahraga, membuat Dispora Kalsel angkat suara.
Pihak Dispora mengelar Rapat Kerja Keolahragaan yang berlangsung di salah satu hotel di Banjarmasin, Selasa, (3/11/2019). Kegiatan tersebut dihadiri Dinas Pendidikan beserta seluruh kepala SMA/SMK. Kemudian dari Kemenag, Madrasah Aliyah, juga KONI, Bapomi, Bapopsi dan NPC.
Dalam sambutannya, Kabid Pembinaan Prestasi Dispora Kalsel M Fitri Hernadi menuturkan jika keterbatasan izin dari sekolah terus dilakukan maka olahraga di Kalsel hingga 20 tahun ke depan tidak ada perkembangan.
Seperti kata ia, kejadian di daerah HSU yang memberikan izin kepada siswanya untuk berlomba di bidang olahraga harus memenuhi syarat yang ditentukan. "Mereka boleh meminta izin asal mengejar ketertinggalan akademik dengan izin 10 hari dan 10 PR yang diberikan," terangnya.
Dirinya memberikan contoh perlu melihat seperti kebijakan di negara lain yang memudahkan siswanya berbakat di bidang olahraga menjadi atlet. "Seperti di Kanada, Inggris dan Jepang ada kebijakan olahraga bagi siswanya baik prestasi maupun olahraga rekreasi," ujarnya.
Ditambahkannya pendidikan bukan hanya tentang akademik namun juga ada olahraga tentang seni, teknologi informasi. "Di sini kita mengedepankan bagaimana nantinya pelajar yang punya bakat olahraga bisa membawa nama harum Banua," jelasnya.
Kabid Pembudayaan Olahraga Dispora Kalsel, Yuyu Rahmad Mulyana mengemukakan perlunya sinergi dari berbagai pihak terkait bagaimana pendidikan olahraga termasuk prestasi yang harusnya bisa dikembangkan oleh tenaga pendidik di sekolah. (maya/sip)
Posting Komentar