BERITABANJARMASIN.COM- Pengelola Satuan Kerja Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Dinas PMD Kalsel, Wahyu Nugroho mengatakan saat ini Kalsel mengalami kekurangan tenaga pendamping desa.
Hal ini diungkapkannya saat ditemui diacara pelatihan peningkatan kapasitas pendamping lokal desa tahun anggaran 2019, di salah satu hotel di Banjarmasin, Selasa (3/12/2019).
Untuk itu, pihaknya mengaku melakukan pelatihan ini sebagai upaya meningkatkan kapasitas para pendamping desa. Dengan melakukan konsolidasi kepada para pelatih yang sebelumnya mengikuti Training of Trainer (ToT), untuk peningkatan kapasitas pendamping lokal desa tahun anggaran 2019.
"Inilah upaya bentuk peningkatan kapasitas tersebut, sebagaimana kita ketahui untuk satu orang pendamping desa harus mendampingi tiga sampai empat desa jadi cukup banyak desa yang harus mereka dampingi," ucapnya.
Selain itu, pihaknya mengaku kendala yang dihadapi para pendamping desa ialah secara geografis desa-desa di kalsel letaknya berjauhan, kemudian banyak nya jumlah desa yang harus di dadampingi untuk satu orang pendamping menjadi kendala tersendiri.
"Idealnya satu desa satu, karena memang dalam kondisi sekarang bahwa jumlah kuota pendamping dari pusat sudah di tentukan jadi pendamping desa harus meng hendel tiga sampai empat desa," jelasnya.
Selanjutnya, kecilnya penghasilan yang diterima para pendamping desa dirasa tidak sesuai dengan beban tugas yang mereka kerjakan di lapangan dengan begitu mereka berharap agar bisa naik.
Dalam hal ini PMD telah berupaya untuk mengajukan pemenuhan kuota upaya dari dinaa PMD ialah di tahun 2019 sudah mengajukan pemenuhan kuota petugas pendamping desa di Kalsel masih kurang optimal.
Hal tersebut dikarenakan banyaknya pendamping desa yang mengundurkan diri karena beberapa hal seperti sudah mendapatkan pekerjaan lain dengan gajih yang memadai.
"Sampai saat ini kita kekurangan tenaga pendamping cukup banyak secara regional Kalsel hampir 70 di semua level bukan hannya PLD namun yang paling besar di PLD," terangnya.
Untuk diketahui jumlah pendamping desa di Kalsel sebanyak 979 orang, terdiri dari tenaga ahli di Kabupaten 66 orang, pendamping desa di kecamatan 394 orang dan PLD 519.
Sedangkan di bulan September kekurangan 86 orang di semua level, seperti tenaga ahli lima orang, pendamping desa di level kecamatan 36 orang, PLD 45 orang. "Idealnya PLD kita ada di 478 karena ada yang mengundurkan diri jadi yang mengikuti pelatihan ini jumlahnya 464 dari 11 Kabupaten," bebernya.
Ia berharap dari pelatihan yang dilaksanakan dari tanggal 2-7 Desember 2019 tersebut, kapasitas para pendamping bisa meningkat dan memperoleh pengetahuan serta wawasan baru terkait regulasi yang mengatur desa. (fitri/sip)
Posting Komentar