BERITABANJARMASIN.COM - Bank Indonesia (BI) Kalsel menargetkan Inflasi pada Tahun 2020 menurun di angka 3,0±1% (yoy) dibandingkan pada tahun 2019 lalu tercatat 4,01% (yoy). Dinamika Inflasi 2020 diperkirakan datang dari sisi komponen yang diatur Pemerintah.
Berbeda dari tahun 2019 lalu komuditas penyumbang inflasi tertinggi dipengaruhi Angkutan Udara dan Beras. Adapun pada tahun 2020 kewenangan yang diatur pemerintah menaikkan tarif seperti peningkatan cukai rokok, rencana kenaikan tarif listrik, serta rencana pengurangan subsidi solar diperkirakan mempengaruhi adanya inflasi.
Mengutip rilis yang diterima media ini, lebih rendahnya inflasi tahun 2020 didorong oleh terjaganya inflasi pada komponen Bergejolak (Volatile Food/VF) dan komponen Inti (Core Inflation/CI) ditengah tekanan komponen Diatur Pemerintah (Administered Price/AP).
Secara tahunan Inflasi IHK Kalsel Tahun 2019 tercatat 4,01% (yoy) lebih tinggi dibandingkan Tahun 2018 yang tercatat sebesar 2,63% (yoy) namun masih dalam rentang sasaran inflasi nasional sebesar 3,5±1%.
Kepala Kantor Perwakilan BI Kalsel, Herawanto baru-baru ini menyampaikan target yang diungkap pihaknya diharapkan dapat terealisasi dengan kerjasama bersama pihak terkait untuk dapat menekan dan mencegah inflasi.
“Program ini akan dapat berjalan dengan baik dengan kesiapan semua pihak untuk pengendalian inflasi di tahun ini,” jelasnya. (maya/sip)
ilustrasi inflasi: katamasa
Posting Komentar