SETIA - Abdullah dan jasa cetak foto hitam putihnya. |
____________________________________________________
Laporan jurnalis BeritaBanjarmasin.com, Fitri
Tak disangka ditengah zaman digital seperti saat ini, masih ada tukang cetak foto manual kamera analog (klise) yang menggunakan model lama dan hanya menggunakan gerobak. BeritaBanjarmasin.com mencoba mendatanginya di Jalan Brigjen Katamso, Banjarmasin, Ahad (12/1/2020).
"Dulu pakai papan biasa aja dan dahulu ramai, kalo orang berangkat haji biasanya ramai, kalau dulu 34 SMP mencetak di sini, tahun 80. Temanku yang foto di sekolahan aku di rumah yang cetak," bebernya.
Bahkan dulu karena banyaknya pesanan Abdullah hampir jarang menjajakan jasa cetak fotonya di pasar. Kemudian untuk alat yang digunakan sejak tahun 1960 ia membelinya dari orang Jepang seharga Rp550 ribu. "Dulu aku jual emas untuk beli itu, sebanyak 50 gram aku jual dan per satu gram nya Rp9ribu," ucapnya.
Kini Abdullah tinggal seorang diri, isterinya sudah meninggal dunia dan anak-anaknya semua sudah berkeluarga dan tinggal jauh darinya.
Ia juga mengatakan sebenarnya anak-anaknya tidak mengizinkan ia mencetak foto lagi, hanya saja karena Abdullah merasa kesepian di rumah dan tidak ada yang dilakukan ia memilih membuka saja cetak fotonya itu. "Di rumah juga gak ada yang dikerjakan," tuturnya.
Untuk harga cetak foto hitam putih sendiri dari mulai Rp3 ribu per lembar ukuran kecil sampai Rp20 ribu ukuran sedang, dengan waktu 15 menit selesai. Menurut Abdullah sulitnya mencari bahan baku yakni kertas untuk mencetak klise harus beli dari Jawa dan untuk harganya per satu pices Rp150 ribu. "Syukurnya ada temanku yang membelikan, biasanya aku sekali beli dua pieces," pungkasnya.
Jasa cetak foto Abdullah buka dari jam lima sore tutup jam sembilan malam dan hanya bisa mencetak foto klise.(Fitri/Puji)
Posting Komentar