BERITABANJARMASIN.COM - Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin berhasil serap dana alokasi khusus (DAK) di 2019 lalu hingga 100 persen.
Dana Rp21 miliar tersebut difokuskan ke beberapa program peningkatan mutu baik pada rehabilitas fisik bangunan sekolah, maupun sarana dan prasarana untuk 36 SD.
Kabid Pendidikan SD Disdik Kota Banjarmasin, Nuryadi memaparkan realisasi anggaran dan fisik dari DAK tersebut meliputi perbaikan ruang belajar (rumbel), untuk ruang khusus sekolah inklusi, serta penyediaan alat peraga seperti olahraga, kesenian dan penyedian perpustakaan serta buku-buku perpustakaan.
"Semua programnya terealisasi 100 persen, kalau ada telat itu hanya melengkapi administrasi," katanya, Senin (20/01/2020)
Ia menguraikan DAK tersebut digunakan untuk rehab 158 rumbel dari 36 sekolah, 4 ruang inklusi untuk 4 sekolah dasar dan perlengkapan perpustakaan, olahraga, kesenian. DAK sendiri bersifat swakelola yang artinya bisa digunakan sesuai kebutuhan sekolah.
"Pencairan DAK ini dilakukan tiga tahap, jika dalam laporannya tak beres atau tak selesai maka DAK selanjutnya tak diberikan sebelum mengumpukan SPJ," bebernya.
Sedangkan untu DAK Sekolah Dasar tahun 2020, ia menambahkan senilai Rp10 miliar yang masih dalam tahapan pemyusunan program penyaluran yang rencananya DAK tersebut untuk 18 sekolah, 5 ruang inklusi, yakni SDN Gedang 2, Antasan Besar 7,Kelayan Timur 5 dan Pasar Lama 6, dan Banua Anyar.
Hal senada juga disampaikan Kabid Dikmen Disdik Kota Banjarmasin, Sahnan. Ia mengatakan, DAK ditingkat SMP juga terealisasi sekitar 90 persen dari dana sekira Rp6 miliar lebih.
Dana tersebut untuk menambah ruang dan fasilitas sekolah inklusi khususnya di SMPN 14. "Kini sudah tujuh SMP yang menjadi sekolah inklusi dan akan terus bertambah sesuai dengan visi dan misi Kota Baiman," tutupnya. (arum/sip)
Posting Komentar