KAMPUNG ketupat, itulah salah satu julukan sebuah kampung yang warganya banyak berjualan ketupat dan lontong. Ketika masuk ke kampung ini, bersiaplah melihat banyak ketupat dijual dan merasakan sedikit aroma beras yang direbus.
Laporan jurnalis BeritaBanjarmasin.com, Fitri.
Seperti yang dilakukan Hj Marhamah, warga Kelurahan Sungai Baru Kecamatan Banjarmasin Tengah yang sudah melakoni profesinya selama 25 tahun lamanya.
Nampak deretan penjual ketupat dan lontong hampir di sepanjang jalan "Kampung Ketupat" terlihat saling berdampingan meski yang mereka jual sama yakni ketupat dan lontong namun tak sedikit pun terlihat persaingan di antara mereka.
Marhamah mengatakan untuk pembeli lontong dan ketupat miliknya biasanya orang yang jualan sate, sayur lontong, ketupat kandangan dan makanan yang menggunakan bahan dasar ketupat dan lontong.
"Tiap hari ada aja yang beli, langganan juga ada, biasanya aku buat 400 biji lontong dan ketupat habisnya bisa dua sampai tiga hari, baru bikin lagi," tuturnya.
Untuk ketupat dijual dengan harga Rp2.500 per biji sedangkan lontong Rp2.000, sedangkan saat daun pisang atau daun nipah yang merupakan tempat untuk membungkus lontong dan ketupat naik maka harga penjualan ketupat dan lontong juga naik.
Sementara itu, saat Hari Raya Idul Fitri pembuatan ketupat bisa mencapai 1.000 biji dan ia jual dengan harga Rp5 ribu per bijinya. "Kalau hari raya ibiasanya banyak pesanan dan harganya kami jual lima ribu per biji," pungkasnya. (fitri/puji)
Posting Komentar