BERITABANJARMASIN.COM - DPRD Jawa Timur melakukan kunjungan kerja (Kunker) ke Kalsel untuk belajar pengelolaan perusahaan daerah.
Jawa Timur sendiri di 2020 ini mengalami defisit Rp2 triliun. Dengan potensi memungkinkan seharusnya Rp35 triliun namun kekuatan pendapatan hanya berkisar senilai Rp33 triliun. Hal ini sebagaimana diungkap Angota Badan Anggaran DPRD Jawa Timur, Muzammil Syafi'i kepada sejumlah wartawan. "Sehingga kami ingin mengetahui pengelolaan PAD di Kalsel yang bisa diikuti nantinya," terangnya Selasa, (7/1/2020).
Pengelolaan perusahaan daerah yang ada di daerahnya belum maksimal hanya beberapa saja yang menghasilkan potensi yang berarti untuk peningkatkan PAD.
Menurutnya, salah satu potensi yang dapat dikembangkan ada di perairan (laut) namun perlu pertimbangan apakah memungkinkan dengan kondisi di daerah sana karena berbeda dengan daerah Kalsel yang memiliki bayak jalur sungai besar. "Kita juga juga punya potensi di laut seperti pada Pelabuhan Tanjung Perak,"jelasnya.
Meskipun begitu pihaknya belum melakukan kerjasama dengan pihak ketiga semisal perusahaan PT Pelindo yang dilakukan di Kalsel.
Sementara itu, Ketua DPRD Kalsel, H Supian HK mengatakan Kalsel sangat erat kaitannya dengan perairan, sehinga banyak PAD didapat dari sana, contohnya bagi hasil dengan perusahaan PT Pelindo yang menangani. "Ini juga yang ingin dipelajari Jawa Timur menggali potensi dari jalur perairan," tandasnya. (maya/sip)
Posting Komentar