BERITABANJARMASIN.COM - Akibat tunggakan rekening listrik, tiga sekolah di Kalsel yaitu diputus aliran listriknya oleh PLN. Komisi IV DPRD Kalsel mengimbau Disdik Kalsel untuk sesegera menyelesaikannya.
Ketua Komisi IV DPRD Kalsel, Luthfi Syaifuddin mengatakan dari rapat yang digelar bersama Disdik, diketahui tunggakan yang belum terbayarkan tersebut dikarenakan proses dalam mencairkan dana di Pemprov Kalsel. Dewan juga meminta PLN jangan memberlakukan hal ini lagi kepada sekolah-sekolah, karena bagaimana pun sekolah adalah untuk kepentingan umum.
"Kami harap PLN lebih mengerti karena keterlambatan pembayaran ini butuh proses, alokasi keuangan di Pemprov Kalsel untuk melakukan pembayaran," ucap Ketua Komisi IV DPRD Kalsel HM Lufhfi Syaifuddin usai rapat bersama Disdik pada Senin, (3/2/2020).
Disamping itu, Kepala Disdik Kalsel, M Yusuf Effendi mengemukakan akan sesegeranya mengatasi kendala pemadaman listrik yang sejak Jumat lalu (31/1/2020) tersebut. Selain itu Pihaknya telah melakukan pengajuan uang persediaan (UP) kepada Sekdaprov Kalsel yang juga Plt Kepala Bakeuda dan telah disetujui. "Insya Alllah kendala ini akan selesai dalam satu atau dua hari," jelasnya.
Selama ini kata ia, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan beberapa pihak seperti PT Telkom, PDAM dan PT PLN dimana keterlambatan ini bukan disengaja namun karena anggaran di Pemprov Kalsel memang butuh proses (administrasi keuangan) untuk pencairannya. (maya/sip)
Posting Komentar