BERITABANJARMASIN.COM - Menyamakan persepsi terkait Kredit Usaha Rakyat (KUR), Komisi II DPRD Kalsel menggelar rapat bersama SKPD. Diharapkan KUR di Kalsel dengan target Rp500 miliar tahun 2020 ini dimanfaatkan sebaik mungkin.
Ketua Komisi II DPRD Kalsel, Imam Suprastowo mengungkapkan pada tahun sebelumnya KUR di Kalsel dapat direalisasikan sekitar 89 persen dari Rp300 miliar. Pada tahun 2020 ini mengalami kenaikan target di angka Rp500 miliar. "Sampai dengan Februari sudah terserap 9 persen," jelasnya, Senin (2/3/2020).
Imam mengungkapkan Komisi II akan terus melakukan pemantauan di dalam penyaluran KUR terutama di daerah termasuk kepada para nelayan yang belum terjangkau. Dimana teknis penyalurannya ada pada perbankan.
Selama ini dikatakannya meskipun sudah ada regulasi yang mengatur namun belum mampu berjalan maksimal salah satu faktornya ada pada SDM. Khususnya pada Bank Kalsel yang dulunya hanya bergerak pada bidang konsumtif sekarang merambah juga ke sektor produktif yang tentunya memerlukan banyak tenaga kerja serta cara belajar yang baru di sektor dìmaksud. "Perlu transisi yang perlu dipelajari," ucapnya.
Sempat pada tahun 2015 lalu Bank tersebut di finalti karena tingginya NPL akibat KUR. Sehingga Imam berharap pihak sana dapat lebih baik kedepan dalam menyalurkan KUR tidak menimbulkan masalah dan tepat waktu.
Disamping itu, Direktur Operasional Bank Kalsel, Ahmad Fatrya Putra akan melakukan upaya evaluasi sebagai langkah konkretnya dari segi teknologi maupun SDMnya. Dirinya pun membenarkan dari bidang Konsumtif juga ke sektor produktif perlu pembenahan agar lebih baik kedepan dalam penyaluran KUR.
Sementara itu, Direktur Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Mulyadi mengatakan sebagai lembaga OJK memberikan target kepada perbankan dengan tetap melihat kemampuan dari perbankan. Selain itu, juga dilakukan pembinaan dan pembelajaran prospek perlu diketahui yang mana yang potensial dengan tujuan dari sektor konsumtif dan produktif lebih baik lagi kedepan.(maya/sip)
Posting Komentar