BERITABANJARMASIN.COM -Imbas negatif Pandemi Virus Corona (Covid-19) dikhawatirkan akan memunculkan gejolak sosial di masyarakat khususnya Kalsel dan Indonesia pada umumnya.
Hingga hari ini sekolah masih diliburkan. Kondisi penurunan kegiatan masyarakat dari sekolah, bekerja maupun berdagang dan lainnya di banua ini mendapat tanggapan dari Komisi IV DPRD Kalsel.
Sesuai dengan perkembangan status wilayah
Kalsel sejak status siaga hingga naik menjadi tanggap darurat Covid -19, semua aktivitas masyarakat menurun.
Menurut Ketua Komisi IV DPRD Kalsel, HM Luthfi Syaifuddin jika ini terus menerus berlangsung hingga dua sampai tiga bulan kedepan tanpa adanya solusi akan mempengaruhi dinamika sosial yang ada di masyarakat.
Maka dikhawatirkan muncul gejolak sosial, seperti rush money, panic buying, bahkan chaos atau kekacauan. Terlebih penularan virus corona ini terbilang cepat dan belum diketahui kapan batas waktu berakhir penyebarannya.
"Kita mengimbau kepada Pemerintah Provinsi dan turunannya memperhatikan dan memikirkan solusinya," jelas dia.
Yang paling merasakan dampak dari negatif dari virus ini kata ia adalah masyarakat menengah ke bawah, dalam kondisi yang tidak kondusif saat ini bahan-bahan kebutuhan pokok bisa saja langka dan kemampuan membeli mereka yang rendah. Contohnya saja saat ini harga gula sudah melonjak tajam dikisaran Rp20.000 perkgnya.
Dari itu, perlu antisipasi sejak dini yang ditakutkan berlarut-larut sehingga menimbulkan dampak negatif kedepannya, meskipun saat ini pasokan pangan di Kalsel dinilai aman-aman saja.
Dikatakan Politisi Gerindra tersebut saat ini tidak lagi hanya sekedar aturan berupa imbauan semata, Pemerintah diminta tegas menjaga stabilitas di Bumi Lambung Mangkurat ini. (maya/sip)
Posting Komentar