BERITABANJARMASIN.COM – Sejak sepekan (20/03/2020) yang lalu Masyarakat Relawan Indonesia (MRI) Kalimantan Selatan telah ikut bergerak melakukan penanganan wabah Covid-19. Bersama Aksi Cepat Tanggap (ACT) Kalsel para relawan melakukan penyemprotan disinfektan ke masjid, sekolah hingga perkantoran. Total sebanyak 126 relawan diturunkan untuk membantu masyarakat menghadapi covid-19.
“Jangkauan aksi ada di 6 Kota/Kabupaten, yaitu Banjarmasin, Banjarbaru, Tanah Laut, Tanah Bumbu, Kotabaru, dan Balangan, Insya Allah menyusul daerah-daerah lain,” ujar Ketua MRI Kalsel, Ahmad Muhajir.
Rencananya, aksi respon darurat Covid-19 akan terus berlanjut. “Semoga dengan penyemprotan disinfektan tersebut bisa mencegah penyebaran virus,” ujarnya
Muhajir menyebut dalam aksi respon darurat kali ini, MRI mengeluarkan SOP yang cukup ketat. “Sebagai organisasi relawan, tugas menyelamatkan itu utama tapi keselamatan diri juga harus diperhatikan,” ucapnya.
“Selain Alat Pelindung Diri (APD) harus lengkap, jumlah aksi per hari juga kami batasi maksimal tiga kali. Dan relawan yang turun per aksi maksimal hanya 5 orang,” tegasnya.
Sementara itu, salah seorang relawan MRI Banjarmasin, Miftah Rais, mengaku senang bisa menjadi bagian dari aksi respon darurat Covid-19. “Saya ingin mengajak masyarakat untuk lebih peduli kepada kesehatan lingkungan dan mengurangi penyebaran virus corona. Sehingga kepanikan bisa diminimalisir,” terang mahasiswa salah satu universitas swasta di Banjarmasin itu.
Hampir sepekan menjalani aksi penyemprotan tentu rasa lelah menghampiri. Namun ternyata Miftah Rais punya semangat tersendiri untuk menghadapinya.
“Meski melelahkan namun Saya dan teman-teman selalu mengingat kebermanfaatan yang akan dihasilkan dari aksi kami. Terlebih ketika melihat orang tersenyum dan senang ketika kita bantu, itu rasanya puas banget,” pungkasnya. (MRI Kalsel/Retno Sulisetiyani)
Posting Komentar