BERITABANJARMASIN.COM - Wali Kota Banjarmasin, H Ibnu Sina bersama Kepala Dinas Kesehatan, Machli Riyadi meninjau lokasi pembuatan hand sanitizer oleh para pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Farmasi ISFI Banjarmasin Utara, Rabu (18/3/2020).
Dalam kegiatan tersebut, H Ibnu Sina menyebutkan pembuatan hand sanitizer oleh para pelajar SMK Farmasi ISFI tersebut merupakan kegiatan sosial, dimana proses produksi bahan langka tersebut bukan untuk diperjual belikan, melainkan sebuah aksi untuk menyikapi kelangkaan.
"Saat ini saya berada di laboratorium SMK Farmasi ISFI, di sini digelar kegiatan sosial, ini bukan produksi untuk diperjualbelikan, ini adalah aksi untuk menyikapi kelangkaan antiseptic hand sanitizer," ujarnya.
Menurutnya, sudah kita ketahui secara bersama, saat ini di kota Banjarmasin menghadapi situasi siaga darurat Covid-19 selama 14 hari kedepan, ia berharap mudah-mudahan situasi tersebut bisa dilewati.
"Kami melihat kelangkaan terjadi dan masyarakat membutuhkan antiseptic, disisi lain teman-teman praktek memproduksi antiseptic ini tetapi mereka tidak memperjual belikan, namun kegiatan sosial, tidak diedarkan secara bebas," terang H Ibnu Sina.
Bahkan dalam kesempatan itu pula, H Ibnu Sina memesan produk hand sanitizer SMK Farmasi tersebut untuk kemudian dibagi-bagi kepada kawan-kawan semua yang berada di kawasan tersebut saat pelaksanaan peninjauan itu.
"Saya berpesan jangan menyentuh wajah sebelum tangan kita sudah bersih, salah satunya ya dengan hand sanitizer ini," pesannya.
"Kami menghimbau kepada semua pihak yang siap membantu agar selalu bekerjasama dalam hal mencegah menangani wabah virus ini," harapnya.
Sementara itu, Kadinkes Kota Banjarmasin, Machli Riyadi mengungkapkan secara langsung mengapresiasi SMK Farmasi ISFI, menurutnya, hal inilah yang sebenarnya dibutuhkan masyarakat, menyiapkan hand sanitizer yang bisa dipertanggung jawabkan.
"Kami juga meminta agar dilakukan pengujian laboratorium lagi, karena itu penting sekali dari Dinas Kesehatan mesti memastikan harus melindungi bahwa produk tersebut aman, kita sudah mengajukan, tunggu dalam satu atau dua hari lagi di cek lab setelah ini mudah mudahan ada hasilnya, dan kami akan memberikan spirit bagi SMK ISFI agar terus memproduksi ini," bebernya.
Adapun Kepala SMK Farmasi ISFI, Muhammad Noor Ipansyah menyebutkan yang jelas produk tersebut berasal dari peserta didik,siswa dan mahasiswa dalam rangka membantu masyarakat yang saat ini kekurangan hand sanitizer.
"Kegiatan ini ditujukan kepada siswa sendiri dulu utamanya, dan selanjutnya bantu masyarakat sekitar dan karyawan," pungkasnya. (arum/advertorial)
Posting Komentar