BERITABANJARMASIN.COM - Kepala Dinas Koperasi dan UKM, Gustafa Yandi mengatakan pegiat UMKM di Kalimantan Selatan mengalami penurunan omzet secara drastis selama pandemi virus corona (Covid-19).
"Jumlah penggiat UMKM kita sebanyak 354.000 orang yang di dalamnya ada usah mikro 325.000 mengalami penurunan omzet," ucapnya kepada BeritaBanjarmasin.com, Rabu (22/4/2020).
Dalam hal ini Dinas Koperasi dan UMKM telah melakukan koordinasi dan konsultasi dengan Pemerintah Pusat dalam hal ini Kementerian Koperasi dan UKM untuk mengetahui lebih detail lagi tentang kebijakan yang akan dilakukan kedepannya .
"Kita juga berkoordinasi dengan Bank Indonesia, OJK, Direktorat Jenderal Perbendaharaan karna disitu terkait masalah pinjaman seperti KUR, MEKAR, dll," terangnya.
Sebanyak 97% penggiat UMKM mengalami pengurangan jumlah pelanggan pada usaha mereka , sehingga terjadi penurunan pendapatan sebanyak 82,1%.“Sehingga dari 1070 yang telah menutup usahanya ada 101 atau 10% yang usaha UMKM nya gulung tikar," ungkapnya.
Selain itu juga sebanyak 498 Penggiat UMKM memiliki pegawai dimana 260 diantaranya melakukan pemutusan kerja sebagai dampak dari Covid-19.
Oleh karena itu, Dinas Koperasi dan UMKM akan membuat kebijakan berdasarkan data yang dimiliki dengan cara memasarkan produk UMKM secara online. “Kebijakan yang coba kami usulkan APBD adalah berkerja sama dengan para driver ojek online dan kami akan menggratiskan ongkos kirim untuk produk UMKM," bebernya.
Kemudian akan memfokuskan kembali APBD yang sudah ada untuk membantu kegiatan UMKM untuk pengadaan dan pembuatan masker dan APD bekerja sama dengan penggiat UMKM Konveksi yang diberikan stimulus. "Nantinya produknya akan kami bagikan ke masyarakat luas termasuk para media," tandasnya. (fitri/puji)
Posting Komentar