BERITABANJARMASIN.COM - Terdampak pandemi Covid-19, pendapatan asli daerah (PAD) Kota Banjarmasin mengalami penurunan hingga 50 persen.
Hal tersebut diakui Kepala Badan Keuangan Daerah (Bakeuda) Kota Banjarmasin Subhan Nor Yaumil, bahwa PAD yang sebelumnya bisa mencapai Rp376 miliar, tahun ini diprediksi hanya sekitar Rp180 miliar.
Subhan menguraikan, klasifikasi sektor pajak yang paling berpengaruh pada PAD tersebut yakni sektor pajak hotel, restoran dan hiburan yang jadi satu paket, serta sektor pajak pada mall terbesar di Kalsel.
Menyikapi kondisi tersebut, Bakeuda Banjarmasin melakukan relaksasi pajak atau keringanan terhadap wajib pajak, selama tiga bulan, terhitung sejak April, Mei, hingga Juni 2020.
“Maret mereka masih bayar. Terhitung April hingga tiga bulan berikutnya tak bayar. Seminggu lalu sudah disampaikan ke PHRI terkait relaksasi ini. Hotel rumah makan dan restoran yang menjadi satu kesatuan,” urainya.
Ia menambahkan meski adanya penurunan PAD tidak mengalami defisit, sesuai keputusan pemerintah pusat, kalau daerah bisa melakukan penyesuaian anggaran.
"Rasionalisasi struktur APBD ini akan dilakukan. Saat ini kami masih menghitung seperti apa penyesuai ini dilakukan,” tutupnya. (arum/sip)
Posting Komentar