BERITABANJARMASIN.COM - Dengan bertambahnya jumlah pasien yang positif terinfeksi Covid-19, pemkot meminta tambahan alat rapid test.
Hal itu disampaikan langsung Ketua Tim Gugus Tugas P3 Covid-19 Kota Banjarmasin, Machli Riyadi bahwa pihaknya meminta penambahan alay tes cepat virus tersebut ke Pemprov Kalsel.
Machli menjelaskan permintaan itu dikarenakan 40 alat yang didistribusikan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kalsel belum sesuai dengan jumlah orang yang berpotensi terjangkit Covid-19, seperti tenaga medis di RSUD Ulin Banjarmasin. "Tenaga medis merupakan pekerja paling berisiko tinggi terpapar Covid-19," tegasnya, Selasa (31/3/2020).
Machli menerangkan saat ini Banjarmasin sudah bisa dikatakan masuk pada zona merah dengan jumlah pasien yang positif bertambah empat menjadi lima pasien dan masih kekurangan alat tesnya.
Ia mengakui masih banyak orang yang masuk kategori Covid-19 belum dilakukan rapid test virus menular itu. Seperti orang tanpa gejala (OTG) yang berinteraksi langsung dengan pasien dalam pengawasan (PDP) dan positif Covid-19. Mereka itu adalah tenaga medis tadi dan juga keluarga dekat yang bersangkutan.
Namun kondisi tersebut ujarnya lagi, dianggap masih wajar mengingat distribusi alat rapid test dibagi tak hanya di ibu kota Kalsel itu. 12 kabupaten/kota selain Banjarmasin juga kebagian alat tes cepat dari Kemenkes itu. “Banjarmasin hanya kebagian 40 alat. Tapi kita mintanya banyak namun yang dibagi Kemenkes kan seluruh Indonesia,” imbuhnya
Ia menambahkan saat ini, pemerintah pusat juga telah mengupayakan untuk pemesanan alat tersebut langsung dari Amerika Serikat yang saat ini masuk proses pengiriman. (arum/sip)
Posting Komentar