BERITABANJARMASIN.COM - Kecemasan sebagian orang dalam menyikapi pandemi Covid-19 akan mempengaruhi sistem imun dalam tubuh. Hal ini mendapat tanggapan dari pakar Psikologi di Banjarmasin.
Untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona WHO sudah mengeluarkan imbauan agar warga negara bisa menerapkan Physical Distancing atau menjaga jarak maupun kontak fisik langsung dengan orang maupun benda sekitar.
Menurut Shanty Komalasari, psikolog Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin menjaga jarak memang harus dilakukan guna menekan jumlah penularan. Disamping itu, kecemasan fisik yang dialami seseorang bisa mempengaruhi imun di dalam tubuh. Padahal sistem imun sendiri saat ini menjadi senjata ampuh untuk melawan virus tersebut.
Dalam hubungan antara psikis dengan imun ketika kondisi seseorang stabil maka imun akan meningkat. Nyatanya dari kecemasan tinggi tersebut akan mengganggu kesehatan secara fisik maupun mental seseorang. "Orang yang mengalami kecemasan tinggi sangat memakan energi sama seperti seseorang lari marathon," jelasnya.
Dari kecemasan berlebihan itu pula menjadikan seseorang 'negative thinking'. Dimana hal ini menjadi belive (keyakinan) yang tumbuh di dalam dirinya. Dari believe tersebut akan timbul sugesti yang mengakibatkan error, kesalahan berpikir. "Misal seseorang yang terlalu takut sampai mencuci tangan dan mandi puluhan kali karena keyakinan yang keliru datang dari otaknya," urainya.
Untuk menjaga kondisi psikologis seseorang kata ia harus mengurangi banjir informasi negative ke otak. Selain itu untuk meningkatkan imun tubuh seseorang harus mencari hal-hal yang mampu membuat enegi postive dan selalu menerapkan pola hidup bersih dan sehat. "Dalam situasi seperti ini kecemasan itu pasti ada, namun bagaimana mengimbanginya sehingga dapat terkontrol dan tetap tenang," ucapnya. (maya/sip)
Posting Komentar