BERITABANJARMASIN.COM - Buku berjudul Sabar dan Ridha Resep Hidup Damai Bahagia karangan anak Banua berhasil menempati urutan ke tiga buku terlaris versi @BukuBukuLaris.
Ialah HM Zaki Mubarak lelaki asal Kandangan, Hulu Sungai Selatan (HSS) yang mengarang buku tersebut. "Alhamdulillah dari 10 besar buku-buku yang terbit, buku saya menempati urutan ke-3, versi @BukuBukuLaris," jelasnya.
"Ini baru cetakan pertama, saya belum menerima informasi dari penulis berapa eksemplar yang telah laris. Biasanya setelah enam bulan, baru dirilis oleh penerbi," ungkapnya.
Pengajar STAI Darul Ulum tersebut mengemukakan latar belakang dirinya mengarang dengan judul buku dimaksud. "Saya teringat dengan apa dikutip oleh Pak Ahmad Najib dalam pengantar buku saya, John Seely Brown, penulis buku the social life information, beliau mencirikan era informasi sekarang ini dengan pernyataannya, Informasi dunia bertambah dua kali lipat setiap hari. Namun tanpa kita sadari, pada saat yang sama kearifan kita berkurang setengahnya," urai dia.
Menurutnya, sering sekali disaksikan di medsos, orang-orang yang kehilangan kearifaannya yang tak lagi menyaring berita yang diterimanya,menyebarkan hoax, fitnah, yang kemudian memicu perselisihan. "Karena itu, penting sekali bagi kaum milenial untuk sadar diri, mengutamakan ilmu dan akhlak di tengah perkembangan dunia modern saat ini," ujarnya.
"Keprihatinan saya atas hal ini, di samping motivasi ingin berbagi ilmu. Biar apa yang saya baca tidak berhenti di saya, tapi menyebar luas manfaatnya, saya terdorong untuk menyusun buku Sabar dan Ridha (Resep Hidup Damai dan Bahagia) yang berisi serangkaian hikmah-hikmah dari para ulama sufi terkemuka dari berbagai zaman, yang tidak lekang oleh waktu dan masih relevan hingga sekarang," bebernya.
Buku ini diperuntukkan bagi semua kalangan. sabar dan ridha menurutnya adalah dua hal yang perlu ada pada setiap manusia dan pada semua jenjang kehidupannya. Salah satu qoute yang dikutip dalam bukunya. “Hal yang paling sia-sia adalah mencari sesuatu yang tidak ada. Lelah tanpa hasil apa-apa. Mengharap hidup di dunia tanpa cobaan seperti mencari bara dalam air," katanya.
"Jadi, di manapun kita tinggal, siapapun orangtua kita, guru-murid kita, teman-teman kita, siapapun keluarga kita, di manapun kita bekerja, yang namanya cobaan itu pasti ada. Bahkan cobaan itu sebenarnya bukan hanya berada di balik musibah, di balik setiap nikmat pun sebenarnya juga ada cobaan," terangnya.
Dirinya pun berharap buku ini bermanfaat dan barokah dunia akhirat. "Buku ini sengaja saya bikin ringkas dan sederhana, biar mudah diingat, dan membacanya tidak perlu memakan banyak waktu, dan bisa diulang-ulang terus," ujar Zaki.
Karena intinya bukan mengajari, tapi sekadar mengingatkan saja hal-hal yang sebenarnya sudah kita yakini tentang pengabdian hamba kepada Allah, akhkal yang mulia, tobat dan mengingat kematian, zuhud, harap dan takut, tawadhu, sabar dan ridha, syukur, ikhlas, kasih sayang Allah. "Biar kita semua ingat kalau dunia ini remeh temeh, tak perlu terlalu dirisaukan dan disedihkan," yakinnya.
Lanjutnya, luasnya dunia tak lebih dari sejengkal tanah di surga. Beratnya, tak lebih dari satu sayap nyamuk. Takarannnya, tak lebih dari sisa air di telunjuk setelah dicelupkan ke laut. Durasinya, serasa tak lebih dari sesaat pada waktu pagi/sore.
"Lewatilah dunia yang singkat ini dengan sabar dan ridha, tinggalkan jejak yang baik, dengan penuh kerinduan kepada Allah yang akan kau jumpai di surga di akhirat yang kekal," ucapnya. (maya/sip
Posting Komentar