BERITABANJARMASIN.COM - Covid-19 memang membawa dampak bagi semua aspek. Tak terkecuali penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) Pertamina jenis pertalit, Dexlite dan Pertamax turut mengalami penurunan hingga 60 persen.
"Penjualan kita turun sampai 60 persen dari omzet biasanya," kata Manager PT Surian Muchlis, Arif Inayatullah saat ditemui di Kantornya di Jalan S Parman Banjarmasin pada Senin (11/5/2020).
Disamping itu, jam buka yang berkurang hanya pada jam 6-17.30 WITA saja juga menjadi salah satu faktor. "Kalo omzet Premium masih normal," ungkapnya.
Menurutnya penurunan omzet terjadi karena berkurangnya pembeli yang banyak diliburkan dan di rumah saja. "Anjlok karena kurangnya pengunjung dan libur-libur sekolah juga," tuturnya.
Selain itu demi menjaga keselamatan karyawannya pihak SPBU mengurangi jam kerja karyawan. "Karena karyawan ini kan sangat rentan sekali tertular, supaya karyawan ada jadwal istirahat yang lebih jadi kita kurangi jam kerjanya," tuturnya.
Untuk menambah rasa aman karyawan saat bekerja pihak SPBU menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) berupa masker, handsanitaizer, kaca pelindung wajah dan fasilitas cuci tangan.
"Cuma kadang mereka pake masker ngga tahan karena di luar panas dan pemakaian kaca pelindung wajah yang mungkin menganggu jadi kadang dilepas. Cuma kita imbau untuk sering cuci tangan," terangnya.
Meski banyaknya karyawan di beberapa perusahaan yang di PHK, namun pihak SPBU tidak memberlakukan itu. Hanya saja ada satu karyawannya yang keluarganya merupakan jemaah dari Gowa sehingga dirumahkan.
"Karyawan kita juga ada yang dirumahkan karena kebetulan orang tuanya dari klaster Gowa. Otomatis kita liburkan dulu satu bulan setengah sudah kita liburkan," bebernya.
Menanggapi adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Banjarmasin, menurutnya masih kurang efektif dan seperti tak ada bedanya. "Kita minta protokol kesehatan lebih di prioritaskan," tandasnya. (fitri/sip)
Posting Komentar