BERITABANJARMASIN.COM - Seorang wanita tua tampak menghampar dagangan. Ia menjual kelapa muda di tepi jalan kawasan Masjid Jami Banjarmasin, berharap banyak pengendara yang lewat melirik dan membeli dagangannya.
Saat jurnalis BeritaBanjarmasin.com menghampiri, penjual kelapa muda, Sumiati (60) menceritakan setiap bulan Ramadhan ia berjualan kepala muda."Tiap tahun saya jualan kelapa, tidak bisa jualan kue, dan lainnya, karena gak bisa bikin," ucapnya saat ditemui.
Setiap pukul 14.00 WITA saat bulan Ramadhan, Sumiati berjualan kelapa muda di pinggiran jalan di kawasan Masjid Jami Banjarmasin.
Menurut Sumiati, dengan adanya wabah Covid-19 dagangannya kerap sepi pembeli. Sebelum adanya Covid-19 ia mampu menjual 40 biji kelapa per hari, sedangkan tahun ini hanya bisa terjual 15 biji dan paling banyak 20 biji saja per harinya.
Sumiati berjualan hanya pada saat bulan Ramadhan saja, sedangkan kesehariannya selepas Ramadhan hanya berdiam di rumah mengharap uang pemberian anaknya yang bekerja. "Pas ada Corona anakku diberhentikan sementara tapi tidak diberi apa-apa dan nganggur," bebernya.
Kelapa muda yang dijualnya ia beli dari petani kelapa yang ada di daerah Tabunganen Barito Kuala. Untuk saat ini Sumiati hanya mampu membeli 30 biji kelapa muda saja dikarenakan keterbatasan modal. "Ya asal bisa jualan untuk makan sehari-hari," tuturnya.
Untuk harga per biji kelapa muda ia jual Rp10 ribu dari modal awal per bijinya Rp 6 ribu, meski ia mengambil untung Rp 3 ribu namun untuk membawa kelapa-kelapa yang berat dengan jumlah yang banyak harus menggunakan sepeda motor dengan harga Rp30 ribu untuk pulang pergi. "30 ribu bolak-balik totalnya, dari rumah di Pekauman sampai sini," terangnya.
Dikatakannya juga selama adanya virus corona dan PSBB ia belum pernah mendapatkan bantuan. "Belum pernah dapat bantuan jadi terpaksa berjualan keluar ya meskipun takut jua dengan wabah. Tapi kalau tidak jualan bisa kelaparan kami," pungkasnya. (fitri/puji)
Posting Komentar