BERITABANJARMASIN.COM - Bank Indonesia (BI) Kalsel menghimpun secara umum Juni 2020 pasokan pangan di Kalsel masih terkendali, mampu memenuhi kebutuhan masyarakat.
Kelangkaan terjadi untuk bawang merah akibat keterbatasan pasokan sehingga harga meningkat. Di sisi lain meskipun pasokan beras unggul mencukupi seiring masuknya musim panen, namun khusus Kalsel perlu diwaspadai preferensi masyarakat yang lebih suka mengkonsumsi beras lokal yang dapat memicu kenaikan harga beras.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Prov. Kalsel Amanlison Sembiring mengungkapkan pasokan beras mencukupi sejalan dengan panen beras unggul.
Posisi pasokan secara umum dapat memenuhi kebutuhan hingga lebih dari satu tahun dan beras tersebut akan didistribusikan ke wilayah lain, utamanya Kaltim dan Kalteng.
"Begitupun pasokan minyak goreng secara umum cukup dan dapat memenuhi kebutuhan hingga satu tahun ke depan," jelasnya dalam keterangan tertulisnya.
Selain itu, untuk Gula Pasir harga berangsur normal seiring dengan bertambahnya pasokan. Pasokan gula pasir masih terus diperkuat melalui tambahan pasokan dari Lampung. Disisi lain pasokan tepung terigu mulai menipis.
Pasokan bawang merah cenderung defisit
akibat minimnya pasokan dari sentra produksi yakni Jawa Tengah dan Nusa Tenggara Barat yang mengalami gagal panen. Untuk bawang putih ketersediaan pasokan menipis
pengiriman dari Surabaya dan Jakarta terus dilakukan sehingga harga cenderung berangsur normal.
Untuk daging ayam ras pasokan dalam keadaan surplus walaupun mulai mengalami penurunan. Permintaan yang mulai meningkat berdampak pada kenaikan harga. Telur Ayam Ras tersedia sebanyak 3.632 ton yang dapat mencukupi hingga 3 bulan ke depan. (maya/sip)
Posting Komentar