BERITABANJARMASIN.COM - Harga daging ayam di pasaran meningkat pesat hingga mencapai Rp40 ribu per kilogramnya di Banjarmasin.
"Semestinya harga eceran tertinggi Rp35 ribu per kilogram sekarang 40 ribu," ungkap Kepala Dinas Perdagangan (Kadisdag) Kalsel Birhasani, Kamis (11/6/2020).
Menurutnya, pemerintah telah menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk konsumen Rp35 ribu, maka harga eceran tertinggi harga ayam hidup yang masih kotor harusnya Rp19 ribu hingga Rp20 ribu.
"Tapi nyatanya harga para peternak kita beli di kandang ayam hidup itu sekarang Rp28 ribu sampai Rp29 ribu, atau Rp28,5 ribu, itu ada kenaikan Rp8,5 bahkan 9 ribu," tuturnya.
Dia menilai kenaikan itu sangat tinggi. Oleh sebab itu, dia telah mengkonfirmasi dengan Dinas Peternakan dan mengingatkan apabila ingin menekan harga ayam di pasaran, maka turunkan terlebih dahulu harga belinya di petani.
"Kita konfirmasi dengan para peternak kemaren terutama harga anak ayam, harga bibitnya ternyata sudah ada kenaikan juga menurut perhimpunan perunggasan," bebernya.
Menurutnya, kenaikan ini dipicu tingginya produksi ayam pada saat bulan puasa hingga menjelang Idul Fitri dan menyebabkan harganya turun drastis.
"Jadi, kemungkinan juga ini para peternak kota mau mengembalikan modal karena ayam sebelum bulan puasa sampai menjelang Idul Fitri sangat murah waktu itu Rp 20-23 ribu jauh di bawah," bebernya.
Selain itu, hal ini juga dampak pandemi virus corona (Covid-19) yang mana tidak adanya buka bersama, acara besar, seperti resepsi pernikahan dan rapat. Sehingga kebanyakan masyarakat memerlukan ayam hanya untuk makan sehari-hari saja.
"Akhirnya hukum dagang lagi yang berlaku, kurang barang berarti harganya akan naik," pungkasnya. (Fitri/Puji)
Posting Komentar