BERITABANJARMASIN.COM - Minimnya ketersediaan menyebabkan harga bawang merah melonjak sejak tiga pekan terakhir.
Hal ini diungkapkan, Kepala Dinas Perdagangan (Kadisdag) Kalimantan Selatan, Birhasani kepada BeritaBanjarmasin.com, Kamis (11/6/2020).
Kenaikan harga komoditas strategis pangan berupa bawang merah melonjak selama tiga pekan terakhir. "Kalau untuk ketersediaannya, Insya Allah cukup saja untuk tiga bulan kedepan tidak ada masalah," ujarnya.
Untuk harga bahan pokok baik yang berasal dari luar Kalsel maupun di Kalsel harganya saat ini bergejolak. "Kalau kita bicara bahan pokok di luar Kalsel, sangat terasa kenaikan pada bawang merah," bebernya.
Dalam hal ini, Kadisdag Kalsel sudah melakukan pantauan di Pasar Kayumanis yang merupakan distributor bawang merah mengalami kenaikan yang sangat signifikan. Untuk harga bawang merah kotor dibandrol dengan hara Rp52 ribu per kilogramnya. "Hal ini tentu berpengaruh pada harga eceran di pasar lain, baik Kalindo Antasari, pasar lama dan lainnya," ungkap dia.
Sedangkan, untuk harga bawang merah di Kabupaten/kota mencapai kisaran Rp 60-70 ribu per kilogram. "Harga modalnya sudah tinggi Rp 50 sampai ribu, belum lagi, apabila bawang itu telah dibersihkan maka timbangannya dapat menurun," tuturnya.
Selain itu, kekurangan ketersedian bawang merah juga disebabkan karena saat ini berbagai daerah sentra produksi belum memasuki musim panen. "Seminggu kedepan sudah banyak yang panen. Jadi, Juni sudah terjadi panen, tapi sampai ke pasar daerah kita diperhitungkan di akhir Juni," pungkasnya.
Sebaliknya, Bawang putih saat yang semua dibandrol dengan harga Rp45 ribu kini kian turun diharga Rp28 sampai 30 ribu. Dikatakannya, berdasarkan informasi dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) kenaikan ini merata secara Nasional. (Fitri/Puji)
Posting Komentar