BERITABANJARMASIN.COM - Komisi II DPRD Kalsel mengaku prihatin dengan banyaknya temuan bibit sawit aspal (asli tapi palsu) yang beredar di Kalsel.
"Pertama 12 ribu yang ditemukan dan terakhir tadi 20 ribu bibit aspal yang beredar di Kalsel," terang Ketua Komisi II DPRD Kalsel, Imam Suprastowo .
Bahkan ia memprediksi peredarannya lebih dari 10 kalinya yang ditemukan di Kalsel. Menurut Imam benih yang beredar tersebut merugikan para petani karena tidak berasal atau dikeluarkan dari balai benih yang mengakibatkan hasil produksi jelek.
"Kita menyayangkan ada penangkar yang tidak jujur sehingga banyak temuan bibit sawit aspal ini di Kalsel, tidak murni dari balai benih," ujarnya.
Dirinya mengungkap toko online pun juga ada memperjualbelikan bibit sawit aspal tersebut dengan harga Rp250 ribu per plastik dengan isi 100 bibit per plastiknya. "Berarti harga per satuannya hanya Rp2500," tekannya
Padahal kata ia, harga dari PPKS sampai ke penangkar Kalsel termasuk biaya transport mencapai Rp8500. Hingga saat ini (11/6/2020) Komisi II akan fokus pada keadaan pemurnian benih sawit karena sudah beberapa kali menangkap bibi sawit yang tidak sesuai ketentuan. (maya/sip)
Posting Komentar