BERITABANJARMASIN.COM - Kalsel pada Mei 2020 mengalami inflasi sebesar 0,13% (mtm). Komoditas pendorong inflasi utamanya bersumber dari bawang merah.
Berdasarkan kelompoknya, inflasi Kalsel terutama bersumber dari kelompok kesehatan sebesar 0,44% (mtm), diikuti kelompok makanan, minuman dan tembakau yang mengalami inflasi sebesar 0,41% (mtm) serta kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga mengalami inflasi sebesar 0,10% (mtm).
"Berdasarkan komoditas pendorong inflasi, utamanya bersumber dari bawang merah, daging ayam ras, beras, pepaya dan ikan
patin," jelas Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kalsel Amanlison dalam keterangan tertulisnya.
Adapun komoditas yang menahan inflasi dengan andil terbesar adalah telur ayam ras, gula pasir, bawang putih, ikan gabus dan semangka.
Kalsel pada Mei 2020 mengalami inflasi sebesar 0,13% (mtm), deflasi 0,06% (ytd) dan inflasi 1,03% (yoy), lebih rendah dibanding inflasi Kalimantan yang mengalami inflasi sebesar 0,23%(mtm), inflasi 0,60% (ytd) dan 1,35% (yoy).
Sedangkan inflasi nasional pada Mei 2020 sebesar 0,07% (mtm), 0,90% (ytd) dan 2,19% (yoy).
Terdapat tiga kota penghitung inflasi di Kalsel, yaitu Banjarmasin, Tanjung dan Kotabaru. Pada Mei 2020, inflasi bersumber dari seluruh kota penghitung inflasi yaitu Kota Banjarmasin inflasi sebesar 0,11% (mtm), Kota Tanjung inflasi sebesar 0,10% (mtm), dan Kotabaru inflasi sebesar 0,28% (mtm).
Pencapaian inflasi Kalsel sampai dengan Mei tersebut lebih rendah dibanding sasaran inflasi nasional 2020 sebesar 3,0±1%.
Namun demikian inflasi Kalsel dikeseluruhan tahun 2020 diprakirakan terkendali sesuai sasaran inflasi nasional yaitu 3,0±1%. (maya/sip)
Posting Komentar