BERITABANJARMASIN.COM - Kadinkes Kota Banjarmasin, Machli Riyadi berencana membeli alat PCR. Usulan ini pun sudah disampaikan kepada Komisi IV DPRD Kota Banjarmasin.
PCR atau polymerase chain reaction adalah pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi material genetik dari sel, bakteri, atau virus. Untuk memiliki PCR tidak bisa dalam jangka waktu cepat, dia mendapat tanggapan penyedia ketersediaan alat paling cepat minggu ke-4 Juni.
"Mendapatkan PCR itu sulit, jika sudah disetujui dewan dana membeli alat tersebut Rp4,6 miliar per unitnya untuk bisa beroperasional," jelas Juru bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Banjarmasin ini.
Memang kata ia, Kalsel sudah mempunyai PCR milik pemerintah provinsi. PCR hanya ada di Banjarbaru dan tambahan PCR di RS Anshari Saleh yang tengah dalam tahap penginstalan.
Dirinya pun meyakini jika Kota Banjarmasin memiliki PCR, maka mengurangi beban yang ada. Saat ini antrian pengiriman hasil swab-test sangat panjang. Bahkan kata Machli, PCR yang ada di Banjarbaru juga harus mengkoordinir provinsi tetangga, Kalteng. "Mereka juga mengirim hasil test ke Banjarbaru, bayangkan apa tidak menumpuk di sana," terangnya.
Lanjutnya di Kota Banjarmasin 700 lebih orang yang belum melakulan Swab-test di Kota Banjarmasin. Hal ini dikarenakan jadwal antrian yang panjang untuk melakukan pemeriksaan tersebut.
Disamping itu, tidak semua orang bisa melakukan Swab dan alat VTM sebagai penyimpan lendir sampel swab menipis (terbatas). Dinkes pun mengupayakan membuka pelayanan seminggu tiga kali dari hari Selasa, Kamis dan Sabtu. "Setiap kali pasti berjubel, ini Swab jika melakukan rapid test saja saya rasa semua puskesmas juga bisa," ujarnya.
Disamping itu, Ketua Komisi IV DPRD Kota Banjarmasin Matnor Ali membenarkan usulan pengadaan PCR. "Iya diminta penambahan pengadaan PCR, untuk mendeteksi kasus Covid-19 ini," jelasnya.
Menurutnya, garda terdepan dalam benteng pencegah Virus Corona ada pada masyarakat. "Bagaimana menjaga diri dan mengikuti protokol kesehatan," ujarnya. (maya/sip)
Posting Komentar