BERITABANJARMASIN.COM - Dewan Kalsel merekomendasi Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 untuk memberikan bantuan pendidikan gratis bagi para siswa terdampak Covid-19 berupa akses internet gratis.
Hingga hari ini sebesar Rp88 miliar dana yang ada pada Dinas Pendidikan digeser ke penanganan Covid-19. Sehingga Dewan meminta agar tim gugus tugas mengembalikan alokasi anggaran tersebut ke dunia pendidikan dalam bentuk lain.
"Kami merekomendasi tim gugus tugas memberikan bantuan internet gratis dan perlengkapan alat tulis bagi para siswa terdampak Covid-19," terang Ketua Komisi IV DPRD Kalsel, HM Lutfi Saifuddin.
Tentunya kata ia, akses internet yang diberikan berbatas hanya untuk keperluan pendidikan agar bisa meringankan proses belajar bagi para siswa di rumah. Selain itu, dirinya juga berharap bantuan sembako cepat tersalurkan bagi para pekerja non formal yang sudah terdata.
Disamping itu, Kepala Dinas Pendidikan Kalsel HM Yusuf Effendi membenarkan anggaran pendidikan yang digeser untuk penanganan Covid-19 sebesar Rp88 miliar. Hingga saat ini kata ia, Kalsel masih melanjutkan reposisi sistem pembelajaran ke rumah.
Dikatakannya senilai Rp250 miliar dana yang ada pada Dinas Pendidikan saat ini tidak bisa diutak-atik atau dialihkan ke penanganan lain karena sifatnya pembayaran rutin.
Seperti pembayaran gaji guru honorer (Non PNS) sebesar Rp105 miliar, penyaluran dana Bosda senilai Rp94 miliar dan beasiswa mahasiswa kedokteran yang sudah terakumulatif selama 4 tahun dengan nominal yang diserahkan pertahunnya sebesar Rp1,3 miliar, total mendekati Rp5 miliar.
"Tambah lagi tiga sekolah yang dibiayai seperti SLB dan SMA Banua yang nilainya lebih dari Rp30 miliar,"ucapnya. (maya/sip)
Posting Komentar