BERITABANJARMASIN.COM - Annisa May Datul Hikmah (13) sejak umur 1,5 tahun sudah menjadi korban perceraian kedua orangtuanya. Sejak saat itu, ia harus hidup terpisah dari ibunya. Dia sekarang tinggal bersama nenek dan ayahnya di Jalan Trans Kalimantan, Kecmatan Anjir Muara, Kabupaten Barito Kuala.
Annisa mengaku, hanya pernah satu kali saja bertemu dengan ibunya, waktu dia kelas 1 SD. "Saya ingin sekali bertemu ibu, sudah 6 tahun tidak bertemu dengan ibu," ucap Annisa.
Walau begitu, Annisa tetap semangat jalani hidup dan giat belajar. Diketahui, sang ayah hanya seorang petani. Terkadang tak banyak yang ia hasilkan, biasaya hasil panen hanya cukup untuk kehidupan sehari-hari saja.
Untuk membantu perekonomian keluarganya, Annisa rela untuk berjualan jajanan di sekolahnya. "Jajanan ini bukan saya yang membuat, tetapi ini saya menjualkan jajanan punya bibi saya. Saya hanya mengambil untung Rp. 200/bungkus. Uang hasil berjualan, saya tabung untuk keperluan sekolah," ungkapnya.
Melihat kondisi itu, tim relawan Rumah Yatim Area Kalimantan Selatan mengunjungi sekolah Annisa untuk memberikan bantuan perlengkapan sekolah. Manager Rumah Yatim Area Kalsel, Indra mangatakan, bantuan ini harapannya bisa menjadi penyemangat bagi Annisa untuk terus berjuang jalani hidup.
"Alhamdulillah, terima kasih Rumah Yatim yang telah perduli dengan saya. Sebelumnya saya tidak pernah memiliki peralatan sekolah sebagus dan selengkap ini," tutur Annisa.
Selain dirinya, ada 44 anak lainnya yang memdapat bantuan serupa. "Kebanyakan dari mereka memang yatim dan dhuafa, Alhamdulillah mereka sangat antusias. Mudah-mudahan bantuan ini bisa membantu memenuhi kebutuhan pendidikan mereka dan meringankan beban keluarganya," pungkas Indra. (rilis/sip)
Posting Komentar