BERITABANJARMASIN.COM - Ini kabar gembira untuk para orangtua dan para siswa sekolah di kota berjuluk seribu sungai.
Tak lama lagi seluruh penjuru Kota Banjarmasin akan dipasang pemancar Wireless Fidelity (WiFi) gratis.
Menurut Wali Kota Banjarmasin H Ibnu Sina, program pemasangan pemancar WiFi gratis itu nantinya tidak dilakukan di sekitar lokasi kelurahan saja, tetapi akan menjamah hingga ketingkat RT dan RW (perkampungan-red) yang terdapat sekolahan.
Program ini, jelasnya, untuk menindaklanjuti keluhan para orangtua terkait penggunaan kuota internet skala rumah tangga, yang akhir-akhir ini naik melonjak tajam, akibat diberlakukannya sistem pembelajaran via online.
“Ini salah satu solusi yang ditawarkan pemerintah kota dalam rangka menindaklanjuti keluhan para orangtua terkait kuota habis, makanya ditawarkanlah program ini, dan diawali dengan dana CSR,” jelasnya, usai rapat pembahasan pemasangan jaringan WiFi di titik kelurahan dan kampung di Kota Banjarmasin, Kamis (30/7).
Untuk tahap ujicoba nanti, terangnya lagi, akan dipasang 5 sampai 8 titik pemancar WiFi di kawasan padat penduduk, contohnya seperti di kawasan Jalan Kelayan A, Kelayan B, Sungai Andai, Teluk Dalam, dan di Kampung Melayu.
“Kita harus melihat juga keandalan dari jaringan dan bandwithnya apakah memungkinkan, sehingga dipilihlah kawasan-kawasan padat penduduk, seperti Kelayan A, Kelayan B, kemudian di Sungai Andai, Teluk Dalam, kemudian lagi di kampung melayu. Jadi tidak semua kelurahan, ini kita uji coba dulu, apakah kuat,” ucapnya.
Lalu kapan program internet gratis ini benar-benar akan dilaksanakan secara menyeluruh. Masih menurut H Ibnu Sina, saat ini program tersebut masih dalam tahap perencanaan, untuk ke depannya akan dilakukan dulu kajian secara konfrehensif, mengingat program tersebut berkaitan erat dengan penggunaan alokasi anggaran.
Memang, katanya lagi, saat ini ada dana BOS yang penggunaannya masih belum terserap sepenuhnya. Namun, kebijakan pemerintah saat ini menyatakan dana tersebut hanya bisa digunakan untuk memberikan subsidi pulsa kepada para guru, sehingga yang saat ini mejadi pertanyaan, apakah subsidi pulsa itu nantinya bisa dialihkan untuk pembayaran WiFi gratis, agar para siswa dapat terus mendapatkan pembelajaran sekolah dari para guru.
Bila nanti program ini benar-benar berjalan, lanjutnya, ia ingin WiFi gratis itu peruntukannya benar-benar untuk anak-anak sekolah. Ia tidak ingin nantinya program WiFi gratis itu disalahgunakan.
“Jadi harus jelas filternya seperti apa, apakah dipassword atau apakah di situs-situs yang bisa dikunjungi, atau misalnya ini berbasisnya pada sekolah,” pungkasnya.(arum/adv/sip)
Posting Komentar