BERITABANJARMASIN.COM - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 9 Desember 2020 diharapkan menjadi momentum bagi kepala daerah untuk menekan angka Covid-19.
"Pilkada ini momentum gerakan para kepala daerah dan para kontestan ntuk mereka berbuat dan adu gagasan bagaimana menangani Covid-19 serta dampak sosial ekonominya," kata Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian pada Sabtu sore (18/7/2020) di Gedung Mahligai Pancasila Banjarmasin.
Agenda penanganan Covid-19 juga harus menjadi agenda utama Pilkada, yang mana menurutnya Pilkada ini semua elemen masyarakat terlibat sehingga menjadi momen yang tepat untuk menekan covid-19. "Jangan pisahkan antara pilkada dengan Covid-19," ujarnya.
Salah satunya dengan membagikan masker pada alat peraga membuat gambar masker. "Saya sampaikan alat peraga diantaranya boleh berbagi masker, kalo kita menggunakan masker 60 persen kurva akan turun," ungkapnya.
Hingga saat ini menurutnya masih banyak masyarakat di jalan di semua tempat yang tidak menggunakan masker. Hal ini juga menjadi pertanyaan apakah tidak mampu membeli masker atau tidak mau memakai masker. "Bikin mau dan bikin mampu, bagikan masker buat perdanya," ujarnya.
Selain itu, KPU sekarang akan menggerakan mesin KPU bertemakan Pilkada sebagai gerakan perlawanan Covid-19 dan semua petugas penyelenggara menjadi agen perlawanan Covid-19.
"Caranya mereka pake masker, face shield, sarung tangan, mereka memberi contoh kepada masyarakat," terangnya.
Menurutnya, ini memerlukan motor penggerak untuk menggerakan masyarakat agar pake masker, hand sanitizer dan mencuci tangan. "Jadi, seandainya tadi dikatakan apakah Pilkada akan tetap jalan terus karna pandemi Covid19. Ya, untuk menekan pandemi Covid-19," ungkapnya.
Lebih lanjut Tito mengatakan bahwa anggaran Pilkada itu baik dari APBN maupun para kontestan 60 persen larinya akan ke penyelenggara, sehingga mampu menjadi program padat karya yang bisa menstimulasi ekonomi.
Dirinya berharap kepada masyarakat dapat menggunakan hak pilih untuk memilih pemimpin yang bisa menangani Covid19. "Kuncinya itu, karena momen terpenting rakyat satu-satunya dalam menentukan kebijakan pada saat pemilu, gunakan hak pilih itu," tandasnya.(Fitri/Puji)
Posting Komentar