BERITABANJARMASIN.COM - Anggota Komisi I DPRD Kalsel, Hasanuddin Murad menanggapi terkait persoalan perbedaan dukungan partai di tingkat kabupaten/kota dan provinsi pada pilkada tahun ini.
Menurutnya hal ini bisa saja menimbulkan suasana yang tidak kondusif bagi calon yang maju dan mengakibatkan adanya dinamika demokrasi yang berbeda antara tingkat daerah (lokal) dengan provinsi.
"Sistem pilkada ini memungkinkan koalisi-koalisi itu tidak bersifat permanen dari pusat, provinsi maupun kabupaten/kota," jelas dia yang membidangi Komisi Hukum dan Pemerintahan tersebut (9/9/2020).
Meskipun faktanya partai koalisi di provinsi tidak sama beberapa menjadi poros pesaing di kabupaten/kota.
Contohnya seperti yang terjadi pada Partai Golkar yang berkoalisi dengan PDIP di Pilgub 2020, berbeda ketika di daerah dua parpol ini menjadi poros pesaing di Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, Hulu Sungai Tengah, Balangan dan Tanbu. "Karena memang tidak ada koalisi permanen," tegas Hasanuddin Murad. (maya/sip)
Posting Komentar