BERITABANJARMASIN.COM - Dalam rsngka rangkaian Harjad ke-494 Kota Banjarmasin, biografi H Anang Ardiansyah dituangkan melalui sebuah buku, yang berjudul "Abah Raja Ai".
Almarhum dikenal sebagai pencipta lagu-lagu Banjar terbanyak, yakni sebanyak 103 judul dan menjadi maestro lagu-lagu Banjar.
Sebanyak 300 eksemplar buku, edisi eksklusif itu ditulis oleh Nasrullah dan berkolaborasi dengan Riswan Irfani salah seorang ahli waris.
Secara gambaran umum, buku Abah Raja Ai menggambarkan perjalanan Anang Ardiansyah sebagai seorang penulis lagu dan penyanyi.
Dimana sebelumnya menciptakan sebuah lagu, Anang Ardiansyah pasti melakukan riset terlebih dahulu. Padahal tidak banyak orang tahu bahwa beliau adalah seorang akademisi.
"Itu tidak hanya sekedar faktor X, tapi memang beliau punya kemampuan belajar teori - teori lagu," terang Inas di bedah buku Abah Raja Ai di Aula Kayuh Baimbai, Sabtu (19/9/2020).
Disinggung mengenai judul, Inas menambahkan bahwa itu berkaitan dengan judul lagu beliau, yang berjudul Uma Abah.
"Kita ambil dari lirik lagu itu, yang narasinya seorang anak yatim kehilangan orang tua," tambahnya.
Buku yang terdiri dari 136 halaman itu, sebenarnya sudah mulai disusun sejak tahun 2009 silam. Sementara itu, Wali Kota Banjarmasin Ibnu Sina mengatakan ketika membaca buku Abah Raja Ai seperti mengingat masa lalu.
“Saya seperti dejavu. Karena yang diungkit bukan hanya lagu, tapi kain Sasirangan,” tuturnya.
Walaupun sebetulnya, kata Ibnu sosok H Anang Ardiansyah bukan hanya milik kota Banjarmasin semata. Namun milik Kalimantan Selatan bahkan Indonesia.
Untuk itu, Ia berharap mudah-mudahan ini bisa jadi kado terindah saat momentum Hari Jadi Kota Banjarmasin.
“Sebuah apresiasi untuk seniman luar biasa. Warga Banjarmasin harus berbangga karena punya seniman seperti beliau,” tutupnya. (arum/adv/sip)
Posting Komentar