BERITABANJARMASIN.COM - Dalam empat tahun masa kepemimpinan Ibnu Sina - Hermansyah sebagai Wali dan Wakil Wali Kota Banjarmasin, berhasil menuntaskan visi dan misi kepemimpinannya.
Kota Banjarmasin sejak lama dikenal sebagai bandar perdagangan jasa terutama jalur sungai, dimana saat itu sungai menjadi urat nadi penghidupan warga.
Kemajuan teknologi membuat kiblat masyarakat yang semula sungai adalah beranda depan rumah, seolah berubah.
Pada kepemimpinan H Ibnu Sina dan H Hermansyah, keduanya mulai merancang Banjarmasin sebagai kota yang maju dan pembangunan bersinergi dengan kearifan lokal budaya sungai.
Bukan tanpa alasan, hal ini terbukti dari seluruh aspek pembangunan dan program yang dirancang guna memajukan Kota Banjarmasin, hingga saat ini benar-benar terealisasi.
Termasuk fungsi sungai sebagai faktor pendongkrak kepariwisataan. Kota Banjarmasin pun kini semakin menunjukan eksistensi di dunia kepariwisataan.
Pemerintah Kota Banjarmasin dibawah komando H Ibnu Sina dan H Hermansyah telah memutuskan untuk menghidupkan kembali pasar terapung
Pasar terapung baru diresmikan Wali Kota Banjarmasin, H Ibnu Sina. Jika pengunjung dan pedagang biasanya melangsungkan transaksi jual belinya di Muara Sungai Kuin, kini dipusatkan di sebuah dermaga depan Makam Sultan Suriansyah.
Pasar Terapung Kuin terdahulu buka setiap hari, pasar terapung saat ini hanya buka saban Sabtu dan Minggu pagi.
Lain Pasar Terapung, lain lagi objek wisata alami dengan mengandalkan sungai menjadi objeknya, yakni Wisata Selanjung Kampung Sungai Biuku yang terletak di kelurahan Sungai Andai, Kecamatan Banjarmasin Utara.
Meski tidak seramai wisata lainnya namun Selanjung Kampung Sungai Biuku ini bisa menjadi alternatif destinasi wisata keluarga yang mengasyikan. Apalagi di wisata ini tidak dipungut bayaran alias gratis.
Selain itu akses menuju ke tempat ini juga tidak terlalu jauh hanya sekitar 4 kilometer dari taman Siring Nol Kilometer Banjarmasin. Objek wisata ini sangat menonjolkan keasrian sungai dan pemukiman warga setempat sebagai penduduk khas budaya Banjarmasin yang berada dibantaran sungai.
Ditambah suasana pemandangan aliran sungai yang bersih dan rimbunnya pepohonan serta jukung rental membuat wisatawan yang datang kesana betah bertahan untuk menghabiskan waktu dan menghilangkan penat.
Secara swadaya masyarakat setempat mendandani objek wisata dengan hias dan mempercantik ornamen kawasan Selanjung Desa Sungai Biuku agar lebih menarik pengunjung.
Bahkan objek wisata itu dibuat lebih menarik lagi dengan ditambahkannya Gapura atau pintu gerbang selamat datang yang baru-baru ini diresmikan oleh H Ibnu Sina.
Tidak sampai disitu, Kota Banjarmasin juga memiliki objek wisata berbasis sungai, yakni Kampung Biru yang berada di Kelurahan Kampung Melayu, Kecamatan Banjarmasin Timur, Kota Banjarmasin.
Kampung Biru salah satu wisata yang berada di kota Banjarmasin, tepatnya di kelurahan Kampung melayu Kota Banjarmasin, bisa jadi destinasi pilihan wisatawan ketika berkunjung ke kota Banjarmasin. Wisata yang baru mulai dikembangkan dalam beberapa tahun terakhir ini, memiliki pemandangan khas Sungai Martapura dengan nuansa deretan puluhan rumah yang berwarna biru.
Kemudian, juga terdapat wisata Kampung Hijau, Sungai Bilu yang berada di Kecamatan Banjarmasin Timur. Pemerintah Kota Banjarmasin berhasil menyulap Kampung Wisata Hijau di Sungai Bilu menjadi pusat jajajan.
Keberhasilan peningkatkan kawasan wisata di Sungai Bilu ini ditandai dengan banyaknya kunjungan wisatawan di setiap Minggu pagi, baik berasal dari dalam kota maupun masyarakat yang berasal dari berbagai daerah, harga kuliner yang dijual disana bahkan terbilang sangat terjangkau. karenanya objek wisata tersebut banyak mendapatkan kunjungan.
Selain kepentingan Kepariwisataan yang mampu menghidupkan ekonomi masyarakat secara umum, Pemerintah Kota Banjarmasin juga tetap bekerja keras dan maksimal untuk menjaga keindahan dan keasrian sungai di Kota Banjarmasin, Masa kepemimpinan Walikota dan Wakil Walikota Banjarmasin Ibnu Sina- Hermansyah terus melakukan berbagai upaya dalam mewujudkan Banjarmasin sebagai kota sungai terindah di Indonesia, adapun dalam perwujudannya, Pemkot Banjarmasin melakukan perbenahan dari sungai kecil hingga besar.
Pemkot Banjarmasin melakukan upaya pengerukan sungai-sungai kecil diantaranya, Sungai Juragan Kusin, Anak Sungai Tungku, Sungai Jagad Baya, Sungai Kelurahan Seberang Mesjid, dan Sungai Ahmad Yani, Sungai A. Yani depan Rumah Sakit Ulin, Sungai Kidaung depan Gedung Susu, Sungai Sutoyo Depan SMKN 5, hingga Anak Sungai Sutoyo. Selain pengerukan juga terdapar upaya pengawasan pemeliharaan Sungai-sungai Kecil Tersebar di Kota Banjarmasin yang mana guna meningkatkan mutu bangunan konstruksi siring sungai-sungai kecil antara lain.
Perkuatan Tebing Sungai Jalan Brigjend H. Hasan Basri - Tebing Sungai Simpang Limau Jalan Lingkar AMD Komplek Mahatama Perkuatan Tebing Sungai, Tebing Anak Sungai Andai, Tebing Sungai Jeruju Komplek Swadaya Tani, Perkuatan Tebing Anak Sungai Awang di Komplek Purnama, Perkuatan Tebing Sungai Anak Banyiur, Perkuatan Tebing Sungai di Depan Lapangan Bola Banjarmasin Selatan Perkuatan Tebing Sungai Simpang Layang Perkuatan Tebing Sungai di Banjar Indah 6 Perkuatan Tebing Sungai Pangilun, Sungai Saka Jawa, Sungai di Jl. Lingkar Dalam, Perkuatan Tebing Sungai Saka Harang Perkuatan Tebing Sungai Anak Sungai Veteran Komplek A. Yani 2, Perkuatan Tebing Sungai Simpang Rimis Komp. D'Padiz, Perkuatan Tebing Sungai Gerilya Depan Mahatama, Perkuatan Tebing Sungai Komp.A. Yani 1, Perkuatan Tebing Sungai Kidaung, Perkuatan Tebing Sungai Airmantan, Perkuatan Tebing Sungai Peradaban, Perkuatan Tebing Sungai Kuin Jembatan S. Parman. (arum/adv/sip)
Posting Komentar