BERITABANJARMASIN.COM- Kabid Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kalsel, Nurul Adhani mengatakan dalam penanganan stunting tidak hanya bisa dilakukan sektor kesehatan, tetapi peran sektor lain di lingkup SKPD juga dibutuhkan.
Peran sektor lain yang dimaksud seperti PUPR, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Kelautan, Dinas PMD, Dinas Sosial dan dinas lainnya.
Menurutnya peran sektor kesehatan dalam penanganan stunting hanya 30 persen sedangkan 70 persennya ada di sektor lain.
"Sektor itu lah yang dikoordinir ke dalam
program Konvergensi Percepatan Pencegahan Stunting (KP2S)," ungkapnya kepada Beritabanjarmasin.com, Kamis (8/10/2020) Banjarmasin.
Hal ini sudah dibahas dalam tahapan bilateral lintas sektor SKPD yang dilindungi badan perencanaan pembangunan daerah (Bappeda).
Adapun peran serta sektor lain di lingkup SKPD dalam mengatasi stunting yakni dinas pemberdayaan masyarakat desa sejak tahun 2019 sudah melaksanakan rapat koordinasi dan bimtek bagi kader pembangunan manusia beserta dinas PMD kabupaten kota untuk melatih kader-kader pendamping desa untuk melaksanakan pencegahan stunting.
"Artinya sudah terlihat peran Dinas PMD melalui anggaran dana desa dilatihlah kader-kader desa untuk pendampingan masalah stunting," ujarnya.
Sementara itu, Dinas PUPR dan Dinas kawasan Pemukiman Perumahan telah melaksanakan program peningkatan kualitas perbaikan sanitasi umum seperti penyediaan air minum dan air bersih.
Kemudian Dinas Kelautan melakukan gerakan makan ikan yang dikombinasi dengan isi piring ku bersama Dinas Kesehatan.
"Jadi kita sudah melaksanakan itu kolaborasi Dinas Kesehatan, Dinas Perikanan dan ini sudah dilaunching dua tahun yang lalu pada hari ketahanan pangan sedunia yang diinisiasi oleh tim penggerak PKK kita," terangnya.
Selanjutnya Dinas Ketahanan Pangan telah melaksanakan kawasan rumah pangan lestari (KRPL) diseluruh kabupaten kota bekerjasama dengan bank Indonesia untuk penyediaan pangan gizi.
Berikutnya Dinas Sosial Kalsel menyinergikan program PKH dengan bantuan sosial Pemprov Kalsel, untuk mendukung keluarga harapan yang di bawah miskin dan sangat miskin.
Sedangkan Dinas Ketahanan Pangan dan Holtikultura dan Dinas Perkebunan serta Peternakan telah memprogramkan kualitas budidaya pangan sebagai kebutuhan gizi bagi masyarakat.
"Itu gambaran dari peran-peran sektor lain dalam upaya penanganan stunting. Kalo program Dinkes sendiri dikenal dengan Intervensi spesifik," pungkasnya. (Fitri/Puji)
Posting Komentar