BERITABANJARMASIN.COM - Rumah Sakit Jiwa Daerah ( RSJD) Sambang Lihum (Sali) menjadi tuan rumah puncak Hari Kesehatan Jiwa (World Mental Health Day) se-Indonesia 10 Oktober 2020.
Ini disampaikan Direktur Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Sambang Lihum, dr Dharma Putra, Sabtu (3/10/2020) kepada Beritabanjarmasin.com.
Dalam puncak Peringatan Hari Kesehatan Jiwa se-dunia nantinya, Menteri Kesehatan (Menkes) RI Terawan Agus Putranto dijadwalkan hadir.
Dirut RSJD Sali dr Dharma mengatakan, untuk menyambut kedatangan para tamu nantinya, RSJ Sali akan memperlihatkan beberapa ruangan yang ada di RSJ Sali diantaranya ruang visum, ruang penanganan keluhan dan pusat informasi di RSJ Sali, serta ruang virtual RS.
"Kami siapkan, sehingga nanti para tamu benar-benar kita beri penjelasan seperti apa RS sambang lihum ini," ungkapnya.
Kegiatan berikutnya yang akan dilakukan bersama para tamu yakni menanam pohon bersama di halaman RSJD Sali.
"Pada prinsipnya momentum hari kesehatan jiwa sedunia ini saya manfaatkan untuk mengejar ketertinggalan RS ini dengan keunikan yang RSJD Sali miliki," tuturnya.
Selain itu, menurutnya momen ini juga sekaligus untuk menunjukan kepada para tamu dan masyarakat bagaimana penerapan protokol Covid-19 yang baik dan benar dalam sebuah acara.
"Kita benar-benar konsisten dengan komitmen kita melaksanakan kegiatan ini dengan protokol kesehatan," ujarnya.
Protokol Covid-19 yang menjadi perhatian RSJD Sali diantaranya mencakup kapasitas ruangan, pengaturan jarak antara tamu satu dengan yang lain, waktu makan seperti apa.
"Itu benar-benar kita atur sehingga semua orang bisa melihat dan mudahan bisa menjadi contoh untuk pertemuan selanjutnya, dan tidak menjadi klaster baru bagi penularan Covid-19 di Kalsel," bebernya.
Alasan dipilihnya RSJD Sali menjadi tuan rumah dalam peringatan Hari Kesehatan Jiwa se-dunia, dengan harapan semua daerah baik pemerintah, swasta, maupun masyarakatnya bisa mengerti seperti apa sebenarnya kebutuhan RSJ.
Dimana kesehatan jiwa itu bisa dipersembahkan untuk semua masyarakat dengan cara meningkatkan ketersediaan layanan dan meningkatkan aksebilitas orang-orang dengan gangguan jiwa maupun masyarakat semua untuk bisa datang ke RS jiwa.
"Jadi momentum untuk memperlihatkan RSJ tidak hanya dibutuhkan untuk orang-orang gangguan jiwa tapi orang normal secara keseluruhan juga membutuhkan," pungkasnya. (fitri/puji)
Posting Komentar