BERITABANJARMASIN.COM - Dinas Perdagangan (Disdag) Kalimantan Selatan menyikapi kenaikan harga sejumlah bahan pokok yang terjadi menjelang tahun baru 2021.
“Disdag Kalsel telah bekerja sama dengan PT Pelni dan Dinas Perhubungan agar lebih mengutamakan angkutan bahan pokok dalam transportasi dan bongkar muat di pelabuhan maupun terminal, serta angkutan ke kabupaten/kota agar pasokan dan distribusinya selalu lancar dan terjaga,” kata Kepala Disdag Kalsel, Birhasani, Senin (28/12/2020).
Selain itu, Birhasani mengatakan pihaknya telah melakukan pendataan ketersediaan bahan pokok, selain juga terus memantau perkembangan harga di pasaran.
Birhasani pun meyakinkan persediaan bahan pokok masih aman sampai beberapa bulan ke depan. Dia pun mengimbau kepada pedagang agar tidak menaikkan harga dan menimbun persediaan.
“Untuk ketersediaan bahan pokok menghadapi perayaan tahun baru 2021 mencukupi, bahkan aman untuk tiga bulan kedepan. Masyarakat tidak perlu resah, jangan melakukan aksi borong, beli sesuai kebutuhan saja dan tetap berlaku hemat,” kata Birhasani.
Secara umum, lanjut Birhasani, harga bahan pokok di Kalsel relatif stabil, bahkan ada yang mengalami penurunan harga seperti ayam broiler, bawang merah, bawang putih, dan beras jenis tertentu.
Namun demikian, Birhasani mengakui gelombang tinggi dan curah hujan ekstrim berpengaruh terhadap harga bahan pokok di pasaran.
“Ikan lokal gabus dan papuyu naik (harga). Kenaikan harga ikan tersebut dipicu akibat gelombang tinggi dan curah hujan yang ekstrim, sehingga petani sulit mendapatkan bahkan ada yang gagal panen,” kata Birhasani.
Selain itu, sayuran seperti kol atau kubis juga mengalami kenaikan sebesar 20 persen dibanding bulan lalu. Di sisi lain, cabai yang sempat mengalami kenaikan dalam tiga minggu terakhir, per hari ini turun seribu hingga tiga ribu rupiah per Kilogram. (MC Kalsel/scw/rilis)
foto: mc provinsi kalsel
Posting Komentar