BERITABANJARMASIN.COM - Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kalsel melaksanakan kegiatan literasi informasi bertajuk "Ngobrol Pintar Cara Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme Kalsel" Jumat (11/12/2020) malam.
Dalam kegiatan diskusi tersebut melibatkan insan pers sebagai media yang nantinya menyampaikan informasi kepada masyarakat. Dalam pertemuan tersebut FKPT mengemukakan upaya deradikalisasi terhadap bahaya radikalisme dan terorisme yang belakangan ini berkembang di Indonesia.
Hal ini juga menindaklanjuti insiden penyerangan Polsek Daha Selatan di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) Kalsel sehingga bahaya radikal perlu diminimalisir.
"Kita terus lakukan upaya mencegah perkembangan paham radikal termasuk di daerah-daerah," ujar Ketua FKPT Kalsel, Aliansyah Mahadi di sela kegiatan.
Langkah yang dilakukan FKPT Kalsel yakni membangun komunikasi dengan para tokoh agama, dalam hal ini pihaknya telah melakukan road show ke beberapa daerah dan ponpes untuk merangkul tokoh agama dan tokoh masyarakat.
"Terorisme merupakan kejahatan yang luar biasa, pencegahan dan kewaspadaan tetap kita lakukan," ujarnya.
Disampaikan juga dalam pertemuan tersebut, bahwa generasi muda dan kaum perempuan saat ini masih terlihat rentan terpapar paham radikal dan terorisme. Penyebaran paham tersebut berpotensi besar didapat melalui media sosial (medsos) yang dimanfaatkan oknum tertentu untuk memecah belah NKRI.
"Kita merangkul semua elemen untuk saling bijaksana menyikapi dan mengingatkan bahaya paham radikal dan terorisme ini terutama melalui media sosial," ucapnya. (maya/sip)
Posting Komentar