BERITABANJARMASIN.COM - Partisipasi pemilih di Banjarmasin hanya sekitar 50-65 persen dari jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) 448.157 orang pada pilkada 9 Desember 2020 lalu.
Angka tersebut didapat dari hasil rekapitulasi KPU Kota Banjarmasin. Padahal, target yang dipasang dalam gelaran Pilkada jauh dari itu, yakni 79 persen jumlah partisipasi masyarakat.
Menurut Komisioner KPU Banjarmasin, Taufiqurrahman, rendahnya partisipasi masyarakat pada pilkada tahun ini disebabkan karena digelar dalam suasana pandemi Covid-19.
“Pertama karena kondisi pandemi Covid-19 ini, warga seperti takut tertular. Kedua karena faktor cuaca yang pada saat itu hujan deras,” jelasnya, Sabtu (12/12/2020).
Selain itu, soal aturan jadwal pencoblosan juga dinilai menjadi alasan. Misalnya, dikarenakan ada kesibukan pekerjaan, sementara jadwal mencoblos sudah ada di surat undangan.
KPU mengklaim telah melakukan sejumlah sosialisasi secara maksimal, untuk mengajak seluruh masyarakat agar menggunakan hak suaranya. “Kita sudah berupaya sosialisasi dengan berkeliling kota dan kegiatan lainnya mengajak pencoblosan di TPS,” ucapnya.
Hal itu berdasarkan pantauan tim jurnalis beritabanjarmasin.com ke Kecamatan Banjarmasin Tengah memastikan jumlah partisipasi masyarakat yang hanya berada di kisaran 50 hingga 54 persen.
Menurut Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Banjarmasin Tengah, Nordiansyah, jumlah tersebut sangat jauh dari target pihaknya yang mematok sebesar 75 persen.
“Karena berhubung keadaan negara kita ada covid dan juga cuaca kemarin kurang bersahabat. Mungkin masyarakat malas memilih,” ujarnya. (arum/sip)
Ilustrasi: liputan6
Posting Komentar