“Program tersebut digagas sejak tahun 2015 hingga 2020 dan berhasil menuntaskan RTLH sebanyak 28.459,” kata Kepala Disperkim Kalsel, Mursyidah Aminy, Banjarbaru, Senin (21/12/2020).
Menurutnya, pencapaian tersebut merupakan hasil kerja keras jajarannya selama beberapa tahun terakhir, dimana pada tahun 2015 yang lalu, tercatat sebanyak 26.032 unit RTLH berhasil dibangun oleh Pemprov Kalsel dengan menggunakan APBD dan APBN pusat.
Tak sampai disitu saja, Mursyidah menuturkan, dengan adanya program ini diharapkan mampu berkontribusi dalam memberikan bantuan kepada masyarakat, agar tujuan pengentasan serta penanggulangan permukiman kumuh di Kalsel bisa terselesaikan.
“Dari puluhan hektar kawasan kumuh yang ada di 13 Kabupaten/Kota di Kalsel menjadi perhatian serius. Dimana, tindaklanjut program ini merupakan salah satu kegiatan fokus Pemerintah dalam menanggulangi permasalahan yang ada di masyarakat,” tuturnya.
Selain itu, program ini akan terus dilanjutkan hingga Tahun Anggaran (TA) 2021 – 2025 mendatang. Hal tersebut, didasari sebagai bentuk perhatian Pemerintah kepada masyarakat kurang mampu.
“Tercatat sebanyak 76.023 unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) pada tahun 2015 lalu, menjadi data kongkrit, pihaknya untuk dapat menanggulangi kawasan kumuh di Kalsel yang tersebar di wilayah Kabupaten/Kota,” ungkapnya.
Oleh sebab itu, dalam upaya menuntaskan kawasan kumuh di Kalsel setiap pencanangan program ini diharapkannya mampu mencapai dititik angka nol persen.
“Jadi tahun ini ada 77 unit rumah yang mendapatkan jatah dalam peningkatan kualitas RTLH yang meliputi 7 Kabupaten dan Kota di Kalsel, yakni Kotabaru, Barito Kuala, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, Kota Banjarmasin dan Banjarbaru dengan nilai per unitnya sebesar Rp17 juta,” pungkasnya. (MC Kalsel/tgh)
FOTO: mc prov kalsel
Posting Komentar