BERITABANJARMASIN.COM - Association of The Indonesian Tours And Travel Agencies (ASITA) atau Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia Kalsel mengeluhkan masa berlaku rapid test antigen yang terbilang singkat, tiga hari.
Ini berimbas pada usaha bidang pariwisata yang mengalami penurunan, mengingat mereka hanya mengandalkan penjualan paket wisata ke luar daerah.
"Karena kebijakan penerapan rapid test antigen terbilang singkat, masyarakat jadi enggan berpergian luar daerah," ujar Plt Ketua ASITA Kalsel, Sumedi.
Dengan perekonomian yang belum stabil, ASITA Kalsel juga terpaksa merumahkan beberapa karyawan agar bisa bertahan di tengah masa pandemi seperti ini.
Pihaknya pun meminta kebijakan penerapan rapid test antigen ini diperpanjang hingga 14 hari dan adanya keseragaman biaya rapid test agar tidak terlalu mahal serta adanya subsidi dari pemerintah. Usulan ini pun telah disampaikan kepada DPRD Kalsel.
"Kami usulkan ini agar masyarakat yang hendak berpergian tidak terbebani dengan biaya rapid test antigen," katanya. (maya/sip)
Posting Komentar