BERITABANJARMASIN.COM - Usaha budidaya belut digadang masih memiliki peluang pasar yang baik, ini bisa dibuktikan dengan kebutuhannya yang masih cukup besar di pasar lokal. Pengembangan wirausaha ini juga merupakan usaha keluar dari terdampaknya sektor perekonomian akibat pandemi Covid-19.
Hal ini sebagaimana diutarakan Anggota DPRD Provinsi Kalsel dari Fraksi PKS, Firman Yusi yang beberapa waktu lalu menabur bibit belut perdana di Desa Palapi, Kecamatan Muara Uya, Kabupaten Tabalong.
"Kita bicara nanti dulu bahwa Kalsel sudah mulai mengeksport belut, memenuhi kebutuhan pasar lokal saja, saya yakin usaha ini cukup menjanjikan," kata Sekretaris Komisi IV DPRD Provinsi Kalsel tersebut.
Adapun yang ditabur sebanyak 15 KG bibit belut di 10 kolam milik komunitas anak muda desa di sana yang menjadi binaan dan difasilitasi Firman Yusi sesuai dapilnya.
Masing-masing kolam/bak dapat menghasilkan hingga 200 KG belut sekali panen, diharapkan komunitas ini akan memanen sekitar dua ton belut. Lanjut Firman, produksi ini masih sangat mungkin untuk ditingkatkan hingga 500 kg belut per kolamnya.
Kendati demikian kata dia, sulit mendapatkan bibit masih menjadi kendala saat ini bahkan untuk kegiatan ini saja bibitnya didatangkan dari luar Kalimantan dengan biaya yang cukup tinggi.
"Kita berusaha untuk mengembangkan usaha penyediaan bibit belut, agar kedepan tidak kesulitan memenuhi kebutuhan bibit belut di Kalsel," ucapnya.
Firman berharap kegiatan ini dapat direplikasi di daerah lain bisa dengan bentuk usaha lain sehingga ketergantungan lapangan pekerjaan pada sektor industri dapat dikurang.
"Saya sangat berharap nantinya akan mendapat dukungan dari pemerintah provinsi hingga bisa diaplikasikan di desa-desa di Kalsel," terangnya. (maya/sip)
Posting Komentar