Penanaman dilakukan dalam rangka perbaikan lingkungan dan keberlanjutan revolusi hijau yang digagas Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalsel.
“Penanaman ini dalam upaya pemulihan lingkungan yang sudah rusak, mungkin ada beberapa yang sudah gundul tentunya harus diganti dengan tanaman baru,” kata Kepala Disdag Kalsel, Birhasani, Banjarbaru, Jumat (9/4/2021).
Penanaman, lanjut Birhasani, juga dilakukan untuk mengurangi risiko banjir dan menghasilkan udara yang lebih baik.
“Ini juga mengurangi risiko banjir, tentunya untuk menciptakan udara yang segar maka diperlukan penghijauan yang intensif guna keseimbangan lingkungan,” kata Birhasani.
Karena lahan di Disdag Kalsel tidak mencukupi untuk menanam pohon besar, maka penanaman dilakukan di sejumlah lahan terpisah.
“Hari ini kita menanam di lahan (pribadi) seluas 6000 meter yang bisa ditanam 350 bibit, karena ada tanaman terdahulu maka hanya sebagian yang masih kosong. Jadi, ada sekitar 100 bibit ditanam di lahan kosong ini,” kata Birhasani.
Tanaman yang ditanam seperti ramania (gandaria), mundar, kasturi, mangga, limau (jeruk) kuit, nangka, belimbing, petai, dan durian .
“Penanaman kali ini dipersilakan untuk para staf menanam di lahan pribadi misalkan ada kebun dan lahan kosong,” ucap Birhasani. (MC Kalsel/rilis)
Posting Komentar